Minggu, 28 April 2024

Kemenkes Tingkatkan Partisipasi UKS untuk Menekan Obesitas Anak

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Lovely Daisy Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes, dalam Konferensi Pers: Situasi Terkini Obesitas di Indonesia di Jakarta, Selasa (11/7/2023). Foto : Antara

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meningkatkan partisipasi dan peran dari Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) guna mengatasi kasus obesitas pada usia anak yang jumlahnya terpantau naik dalam beberapa dekade terakhir.

“Guru dan sekolah berperan dalam mengontrol pola makan dan aktivitas anak di sekolah dengan pembiasaan yang dimulai dengan Trias UKS,” kata Lovely Daisy Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes dilansir Antara pada Selasa (11/7/2023).

Lovely mengatakan, digiatkan nya lagi peran UKS ini juga mendapat dukungan dari kementerian lain melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yang mencakup Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama dan Menteri Pendidikan tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah.

Penanganan obesitas di sekolah melalui UKS itu, diimplementasikan ke dalam kegiatan Trias UKS, yakni pemberian pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan, dan pembinaan lingkungan yang sehat.

Terkait dengan pendidikan kesehatan, UKS akan memberikan literasi kesehatan melalui Buku Rapor Kesehatanku sambil menyerukan soal pentingnya pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dimulai dari lingkup sekolah.

Selain itu, ada pula pendidikan kesehatan reproduksi, pendidikan keterampilan hidup sehat dan pembinaan kader kesehatan sekolah.

Kemudian ada pemberian pendidikan gizi, yang dimulai dari skema sarapan bersama di sekolah. Sebab, dalam data Kemenkes 65 persen anak diketahui tidak sarapan sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar.

“Kalau kita lihat konsumsi makan anak-anak kita kan tinggi garam, gula, dan lemak (GGL). Terutama kalau di sekolah makanan yang dijual di kantin juga seperti itu. Ini juga kaitannya dengan banyak anak tidak sarapan, mau tidak mau mereka akan jajan di sekolah dan kemungkinan besar itu tidak pada makanan sehat,” ujarnya.

Ia menyebutkan pada pelayanan kesehatan, UKS akan melakukan penjaringan kesehatan obesitas, termasuk skrining anemia pada remaja putri di tingkat SMP dan SMA. Pemeriksaan kesehatan akan dijalankan secara berkala yang diimbangi dengan pemberian obat cacing.

Sementara pada pembinaan lingkungan sekolah, UKS akan melakukan pembinaan makanan bergizi melalui kantin sehat.

Walaupun program ini belum merata dengan baik di tiap sekolah atau tidak sebagus pengelolaan seperti di kantin sekolah Jepang, UKS bersama Puskesmas terus menyerukan pentingnya menjaga kebersihan makanan yang dijual hingga kandungan gizi di dalamnya.

“Ada pembinaan kantin dari Puskesmas. Jadi pembinaan kantin itu termasuk makanan yang dijual termasuk kebersihan makanan, juga kebersihan menjamah makanan yang mengelola makanan jajanan. Itu yang pegang-pegang makanan juga harus dibina, itu salah satunya itu termasuk ke dalam salah satu Trias UKS,” pungkas Lovely. (ant/dvn/saf)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
33o
Kurs