Senin, 29 April 2024

Ketum PP Muhammadiyah Menilai Dokter Asing Bukan Solusi Kekurangan Spesialis

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bersama Sukadiono Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya saat meninjau laboratorium kedokteran di UM Surabaya, pada Selasa (2/5/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, hari ini, Selasa (2/5/2023), meluncurkan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), di Gedung At Tauhid Tower UM Surabaya yang berlokasi di Dukuh Sutorejo, Mulyorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang meresmikan FKG UM Surabaya menyatakan, Indonesia masih kekurangan dalam hal kesehatan, seperti minimnya dokter spesialis.

Maka dari itu, dia mendorong adanya terobosan untuk menyelesaikan krisis dokter spesialis di Tanah Air.

“Lewat kedokteran gigi ini, kami ingin Muhammadiyah bersama pemerintah dan komponen bangsa menyelesaikan agenda bangsa di bidang kesehatan. Indonesia masih kekurangan dokter, termasuk dokter-dokter spesialis. Perlu langkah-langkah terobosan dari pemerintah, dan kami juga mendukung agar birokrasi yang mengelola pendidikan untuk dokter lebih progresif, lebih profesional, lebih mengorientasikan kebutuhan,” ucapnya.

Profesor Haedar melanjutkan, untuk mengatasi masalah tersebut, kesehatan komunitas juga harus diperhatikan supaya memiliki instrumen yang lengkap.

Bukan sekadar memiliki rumah sakit dan klinik saja, tetapi juga adanya struktur organisasi dari pusat sampai tingkat bawah.

“Kekuatan itu kalau dimanfaatkan akan mampu menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat,” ucapnya.

Lebih lanjut, Haedar juga menyinggung minimnya jumlah dokter spesialis di Indonesia jangan sampai membuat putus asa untuk mewujudkan dokter-dokter spesialis baru.

“Jangan sampai mengambil jalan pintas, kekurangan dokter lalu ambil dokter asing. Itu tidak menyelesaikan masalah,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Haedar mengapresiasi UM Surabaya yang meluncurkan FKG untuk turut mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

Alhamdulillah, Muhammadiyah selain sudah punya 12 Fakultas Kedokteran Umum, kami sudah punya 4 fakultas kedokteran gigi, ada di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya,” ungkapnya.

Dia berharap FKG baru tersebut melahirkan anak-anak bangsa yang menjadi dokter gigi terbaik.

“Memang kesempatan awal-awal masih terbatas, maka nanti para pendaftar harus berjuang dengan berkompetisi. Tapi, tidak apa-apa, karena anak-anak muda justru belajar buat bangsa, belajar berkompetisi secara fair, jadi monggo menjadi mahasiswa fakultas kedokteran gigi di UM Surabaya yang teknologinya canggih dan dosen-dosennya juga piawai,” pungkasnya.(ris/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
32o
Kurs