Jumat, 1 November 2024

Menteri PUPR Undang China Dalam Proyek Infrastruktur Air di Indonesia

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (tengah) dan Endra Saleh Atmawidjaja Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan berada di stan Indonesia dalam pameran di World Water Congress ke-18 di Beijing, China pada Senin (11/9/2023) Foto: Antara

Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengundang China untuk berinvestasi dalam proyek infrastruktur perairan di Indonesia maupun dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Ada beberapa sudah jalan seperti Pelosika dam, sudah ada beberapa kerja sama yang telah kita lakukan,” kata Basuki pada sela-sela World Water Congress ke-18 di Beijing, China, Senin (11/9/2023).

Melansir Antara, Basuki hadir dalam World Water Congress ke-18 tersebut untuk mempromosikan Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 tahun 2024, sekaligus mencari kemungkinan kerja sama infrastrukturi antara Indonesia dan China.

Untuk IKN, Basuki menyebut pemerintah akan terus menjaring investasi termasuk dari negara-negara Asia.

“Saya kira kita akan kerja sama, terus digalang, terus dengan China, Jepang, Korea, di IKN Korea memberikan hibah, kemudian mensupervisi desain untuk limbah juga, jadi Korea, Jepang, China, Belanda sudah mulai,” ungkap Basuki.

Sementara Endra Saleh Atmawidjaja Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan mengatakan, salah satu misi delegasi Indonesia di World Water Congress ke-18 adalah untuk mendorong kerja sama infrastruktur dengan China.

“Misi kedua secara spesifik menggalang bilateral dengan China, karena Pak Menteri tadi bilang ada beberapa bendungan yang dalam kerja sama, kita sedang jajaki dan ada yang sudah dekat pelaksanaan, misalnya Pelosika dam, Jenelata, Riam Kiwa itu dam-dam yang semua nanti dibangun dengan kerja sama China,” kata Endra.

Selain itu, Kementerian PUPR juga mempromosikan IKN ke China. “China kan sangat tertarik dengan pembangunan IKN, kita juga bisa dari sisi infrastruktur, mereka bisa untuk rumah susun yang sifatnya bukan untuk ASN, tapi untuk publik, termasuk juga untuk warga asing dan masyarakat, artinya untuk investasi,” ungkap Endra.

Selain untuk mengajak China berinvestasi di IKN, Endra menyebut bahwa delegasi Indonesia dalam acara tersebut juga mempromosikan Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 tahun 2024.

“Supaya mereka datang, kita kirim delegasi banyak, berharap mereka juga datang di World Water Forum,” tambah Endra.

Pemerintah China memberikan dana hibah sebesar 28,19 juta RMB atau sekitar Rp56,1 miliar untuk proyek Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara yang dimulai pembangunannya pada 2020.

Selain Bendungan Pelosika, Pemerintah Indonesia juga menjalin kerja sama dengan Pemerintah China pada pembangunan tiga bendungan lainnya yaitu Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan, Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan dan Bendungan Lambakan di Kalimantan Timur.

Kerja sama infrastruktur antara Indonesia dengan China telah dimulai sejak 2002, diawali dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Kementerian Komunikasi China dengan Kementerian PUPR.

MoU tersebut mengenai kerja sama ekonomi dan teknis pada bidang jembatan, jalan dan proyek infrastruktur di Beijing. Kerja sama tersebut berlanjut ke berbagai sektor seperti sumber daya air, pengelolaan sampah dan sanitasi. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Jumat, 1 November 2024
27o
Kurs