Kamis, 2 Mei 2024

PBNU Sosialisasikan GKMNU untuk Pengabdian pada Umat

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) Ketum PBNU (tengah) dalam sosialisasi Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) di Surabaya, Rabu (7/6/2023). Foto: PBNU

Lebih dari 100 peserta terdiri dari pimpinan Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang dan Badan Otonom Ansor, serta pimpinan Lembaga Kesejahteraan Keluarga (LKK) PWNU se Jawa Timur (Jatim) mengikuti sosialisasi Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) di Surabaya, Rabu (7/6/2023).

KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) Ketum PBNU menjelaskan program ini memiliki skala kerja yang besar, dan akan dikerjakan berbagai setakeholder, baik dari instansi pemerintahan (public sector) seperti kementerian dan lembaga, maupun dengan institusi swasta (private sector).

“Seperti Program Ketahanan Keluarga kerjasama kemenag saat ini, hanyalah sebagian dari kerja besar GKMNU. Nanti akan ada program lainnya yang dikerjasamakan dengan kementerian dan lembaga pemerintah dan juga dengan pihak swasta,” jelas Gus Yahya dalam sambutannya di Surabaya.

Dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Gus Yahya juga mengatakan program yang dikelola oleh GKMNU memiliki sejumlah dimensi seperti pendidikan, kesehatan, wirausaha, dan seterusnya.

Sehingga, patner program akan sangat beragam mulai dari Kemenag, Kementerian UMKM, Kemenkes, dan kementerian lain yang relevan terhadap GKMNU.

Menurutnya, tujuan dari program tersebut adalah untuk menghadirkan manfaat keberadaan NU di kalangan warga Nahdliyyin.

“Semua (program) itu, kita salurkan dalam koridor GKMNU, untuk menciptakan dampak nyata dalam hidup nyata masyarakat Nahdliyyin,” jelas Gus Yahya.

Ketum PBNU itu menyampaikan, keseluruhan program ini memiliki prasyarat yakni terbentuknya struktur kerja yang masif dari pengurus NU di level pusat hingga struktur di level paling bawah yakni Majelis Wakil Cabang (MWC).

Sebab, hanya dengan itulah program yang demikian banyak dengan skala nasional dapat berjalan sehingga dirasakan kemanfaatannya dalam masyarakat NU.

Sementara GKMNU ini sendiri hanya salah satu kegiatan dari satu paket agenda PBNU dengan tujuan dan sasaran spesifik lain. Di samping GKMNU ini ada agenda verifikasi dan validasi pengurus di MWCNU dan ranting. Ada juga program kaderisasi PBNU. Ini semua akan bersentuhan dengan kepengurusan NU di level ranting.

Sehingga, GKMNU akan membentuk struktur mulai dari level pusat, wilayah, cabang dan MWC. Struktur ini akan dibentuk, lanjut Gus Yahya, untuk memastikan kerja program berjalan dengan baik.

Dalam perjalanannya, Gus Yahya meyakini bahwa program yang digerakkan GKMNU dini juga akan menjadikan kerja-kerja NU di level cabang lebih koheren dan berkesinambungan. Karena hanya dengan itu, gerakan besar NU akan secara simultan dirasakan masyarakat NU.

Sebagai perumpamaan, Gus Yahya menyontohkan kerja organisasi seperti kerja sebuah mesin yang memerlukan cara kerja yang bersamaan dan kekompakan.

“Organisasi ini kalau diumpamakan sebagai mesin, kita harus lihat ulang. Apakah karburatornya ini nyambung dengan tanki atau ndak, sehingga bisa bekerja secara bersamaan atau tidak. Dan lalu ke mana mesin ini bergerak?” pungkas Gus Yahya. (bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
27o
Kurs