Sabtu, 27 April 2024

Pemkot Surabaya Gerakkan Padat Karya dan Gandeng Perusahaan Swasta Hadapi Bonus Demografi

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Cuci Motor dan Mobil salah satu usaha Rumah Padat Karya di wilayah Kecamatan Wonocolo, Surabaya. Foto : Dok/ Diskominfo Kota Surabaya

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya memproyeksikan jumlah penduduk tahun 2022 lalu didominasi usia produktif.

Berdasarkan data proyeksi penduduk 2022 lalu, 70,53 persen berusia produktif antara 15-64 tahun.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, tingginya penduduk usia produktif seharusnya bisa meningkatkan perekonomian sekaligus mengurangi pengangguran di Kota Surabaya.

Tapi caranya, harus menggerakkan penduduk usia produktif melalui program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, seperti padat karya dan pelatihan kerja.

“Sebenarnya, dengan bonus demografi yang muda-muda ini, berarti semangat kerjanya tinggi. Artinya, kita memiliki tenaga yang bisa kita andalkan,” kata Eri, Jumat (27/10/2023).

Pemkot, lanjutnya, akan terus menggerakkan pemberdayaan hingga membuka lapangan pekerjaan baru melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker).

Selain membuka lapangan kerja dari pemerintahan, Eri menyebut juga menggandeng perusahaan-perusahaan swasta melakukan rekrutmen atau seleksi tenaga kerja yang merupakan warga Surabaya.

“Jadi, bagaimana kita bisa menyalurkan semangat-semangat pemuda ini, yang memang usia produktif ke tempat-tempat pekerjaan yang menguntungkan, memberikan hasil kepada pemilik perusahaan, padat karya, itu saja sebenarnya,” terangnya.

Upaya itu digencarkan, sambung Eri, karena prediksinya diproyeksikan jumlah penduduk tahun 2023 di Kota Surabaya akan meningkat.

Berdasarkan Data Konsolidasi Bersih (DKB) Semester I tahun 2022 dari Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah penduduk Kota Surabaya sebanyak 2.972.801 jiwa.

Sementara proyeksi tahun 2023, penduduk Kota Surabaya mengalami kenaikan jumlah sebanyak 2.997.547 jiwa atau 0,89 persen.

“Sebenarnya itu yang kita kerjakan, menggerakkan padat karya kemudian kerjasama dengan perusahaan-perusahaan, yang kita lakukan hari ini. Untuk apa? Untuk mengurangi pengangguran dan mengatasi bonus demografi itu,” pungkasnya. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
30o
Kurs