Sabtu, 27 April 2024

Pemkot Surabaya Manfaatkan Lahan Nganggur hingga Pantau Harga Bapok Antisipasi Efek El Nino

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sejumlah pejabat Pemkot Surabaya menanam bahan pangan pengganti padi di lahan lahan idle atau aset-aset tidur di Kota Surabaya. Foto: Dok Antara/Diskominfo Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menanam sembilan bahan pangan pengganti padi sebagai upaya ketahanan pangan sekaligus antisipasi fenomena El Nino.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengatakan, penanaman dilakukan dengan memanfaatkan lahan idle atau aset-aset tidur milik Pemkot Surabaya.

“Kami juga menanam pangan, ada sembilan bahan pengganti padi. Kami juga menanam jagung, sagu, di lahan-lahan punya pemkot yang idle. Lalu, kami juga berkoordinasi dengan daerah-daerah lain, karena memang wilayah pertaniannya lebih besar,” kata Eri dalam keterangannya, Minggu (30/7/2023) dilansir Antara.

Dia membeberkan kalau Pemkot Surabaya memiliki Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang salah satu tugasnya mencegah atau mengantisipasi kenaikan harga pokok (Bapok) di pasaran.

“Jadi, kami ini sudah ada TPID. Tim inflasi itu salah satu tugasnya adalah melihat harga pasar setiap minggu, mulai cabai dan macam-macam,” ujarnya.

Kata Eri, pemkot juga menjalin kerja sama sejumlah daerah penghasil bahan pokok untuk mencegah adanya kenaikan harga barang. Kerja sama dilakukan untuk mendapatkan langsung bahan pokok dengan harga dari produsen.

“Untuk mencegah adanya kenaikan barang, maka kami melakukan kerja sama dengan daerah-daerah penghasil, seperti telur dengan Blitar, bawang putih dan merah dengan Nganjuk. Itu sudah kami lakukan,” ucapnya.

Menurutnya, kerja sama dengan daerah lain dilakukan karena Surabaya bukan daerah penghasil, melainkan pemakai. Selain itu, supaya bisa mendapatkan harga lebih murah tanpa lewat pihak ketiga.

Eri juga menjelaskan semisal harga bahan pokok di Surabaya naik karena faktor pupuk atau cuaca, maka Pemkot Surabaya tidak bisa mencegahnya. Namun, jika kenaikan harga barang itu disebabkan faktor bahan bakar minyak (BBM), maka pemkot akan melakukan subsidi.

“Kalau di sini naik dikarenakan pupuk atau lainnya, kami tidak bisa lagi menahan kenaikan harga. Tapi, kalau BBM yang naik, maka kami bisa melakukan subsidi. Kalau pupuk naik dan menyebabkan harga tinggi, kami akan tetap mempertahankan harga kulaknya,” tandas Eri.(ant/bil/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
29o
Kurs