Pengelola Ijen Geopark Akan Tambah Fasilitas Pasca-penetapan UNESCO

Tim Pengelola Ijen Geopark berupaya menambah fasilitas dan meningkatkan pelayanan di kawasan Kawah Ijen demi kenyamanan wisatawan.

M. Yasin Ketua Tim Pengelolah Ijen Geopark mengatakan, setelah ditetapkan sebagai Global Geopark oleh UNESCO pada tanggal 24 Mei 2023 lalu, pihaknya berupaya meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana, serta infrastruktur.

“Dengan penetapan identitas sebagai Global Geopark ini memudahkan kita untuk mendapatkan pendanaan dari UNESCO,” katanya, Sabtu (8/7/2023).

Dengan penetapan ini, seluruh situs geologi, budaya dan hayati yang dimiliki Ijen Geopark akan dipromosikan langsung oleh UNESCO, sehingga Ijen UNESCO Global Geopark (UGGp) akan semakin dikenal luas secara internasional dan meningkatkan kunjungan pariwisata.

Peningkatan kunjungan wisata akan diikuti dengan pemberdayaan ekonomi lokal, penciptaan lapangan kerja dan pelibatan masyarakat.

Sertifikat UGGp akan diserahkan pada Konferensi Internasional ke-10 Geopark UNESCO di kota kekaisaran Marrakesh, Kerajaan Maroko, pada tanggal 5-12 September 2023.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim diharapkan bisa hadir dalam konferensi tersebut.

“Mudah-mudahan dengan penetapan UNESCO Global Geopark dari Ijen ini bisa meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara,” ujar Yasin.

Selain itu, Ijen Geopark juga sudah masuk sebagai salah satu dari Proyek Strategis Nasional, sehingga pembangunan infrastrukturnya didukung  Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi, Kabupaten/Kota, tapi juga pendanaan dari pemerintah pusat, Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN).

Dibanding gunung lain, Ijen Geopark memiliki keistimewaan fenomena blue fire atau api biru dan danau dengan kadar keasaman yang tertinggi didunia, sehingga berwarna biru.(iss)