Kamis, 28 Maret 2024

Perkuat Pembelajaran, FKG UM Surabaya Gunakan Metode Digital Dentistry

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Suasana di dalam Laboratorium Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, pada Selasa (2/5/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Setelah Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya resmi di-launching, terobosan ke depan yang akan digunakan dalam sistem pembelajaran untuk mahasiswa yakni penggunaan digital dentistry dalam medical and research.

Digital dentistry melibatkan penggunaan teknologi atau perangkat penunjang yang menggunakan komponen berbasis komputer atau digital,” ucap Sabda Alam Dekan FKG UM Surabaya pada Selasa (2/5/2023).

Dengan teknologi berbasis komputer, kata dia, memungkinkan praktik kedokteran gigi lebih meningkatkan pelayanan pada pasien.

Digital dentistry sangat berperan mengubah langkah-langkah manual prosedur gigi menjadi lebih terukur, sehingga dokter gigi dapat memberikan proses perawatan yang lebih efisien dan otomatis,” jelasnya.

Sabda menyatakan, mahasiswa kedokteran gigi harus memahami dunia medis dan menyertakan teknologi sebagai implementasi dari modern dentistry, karena menurutnya, hal itu juga sejalan dengan visi universitas ke depan yang menuju kampus unggul.

“Perkembangan teknologi berpengaruh signifikan terhadap perkembangan dunia kedokteran termasuk kedokteran gigi, oleh karena itu dibutuhkan calon dokter gigi yang memiliki kemampuan adaptif terhadap perkembangan teknologi terkini,” ujarnya.

Pihaknya menambahkan, ke depan mahasiswa FKG UM Surabaya akan dibekali kompetensi teknologi tersebut dengan penerapan sistem pembelajaran yang inovatif untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas lulusan.

Lebih lanjut, ia juga menuturkan, meski menjadi Fakultas baru di UM Surabaya, ia meyakini FKG UM Surabaya akan dapat berperan dalam penyediaan world big data dentistry yang ter-interlink secara global dan dapat ditelusuri secara maksimal.

“Penggunaan big data ditujukan untuk digital dentistry yang memuat segala informasi medis seperti rencana terapi, data dan rekam medis, diagnosis dan lain sebagainya,” ucapnya.

Untuk mencapainya, dibutuhkan dukungan dari segala pihak mulai dari pemerintah, seluruh civitas akademika hingga international join research.(ris/ihz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
31o
Kurs