Sabtu, 4 Mei 2024

Pria dan Wanita Memiliki Risiko Terkena Kanker Payudara

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi pita kanker payudara. Foto : Antara

Ahli bedah onkologi menyebut semua pria dan wanita memiliki risiko sama terkena kanker payudara. Hanya saja angka kejadian pada pria masih sedikit.

“Semua wanita maupun pria berisiko kanker payudara. namun pria sangat sedikit. Oleh karena itu semua wanita harus melakukan ‘Sadari’,” ucap Dr. dr. Denni Joko Purwanto SpB(K)Onk MM dokter spesialis bedah onkologi dilansir Antara, Kamis (19/10/2023).

Menurut laman Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah cara termudah untuk mendeteksi kelainan pada ukuran, tekstur, serta bentuk payudara.

Denni juga menambahkan pemeriksaan ini juga bisa membantu deteksi dini kanker payudara, sehingga mengurangi risiko keparahannya dan mencegah terjadinya kanker.

Alumnus Universitas Indonesia ini mengatakan, prevalensi kejadian kanker payudara di Indonesia pada beberapa penelitian, rata-rata ada di usia 47 tahun.

Kebanyakan orang tidak menyadari sudah mengalami kanker payudara karena ada beberapa kejadian yang tidak terdapat benjolan yang di sebut non palpable breast cancer.

“Memang ciri-ciri awal adalah benjolan, pada pria juga sama biasanya benjolan. Tapi ada juga yang terdeteksi tanpa benjolan payudara yang disebut non palpable Breast Cancer yang ditemukan pada screening mamografi atau USG payudara,” kata Denni.

Ia juga meluruskan beberapa mitos seputar kanker payudara yang perlu diketahui masyarakat, salah satunya bahwa kanker payudara tidak terjadi karena faktor keturunan.

Faktanya, faktor keturunan hanya menyumbang lima persen dari kanker payudara. Karena lebih banyak kasus kanker payudara adalah sporadik, sehingga tidak berhubungan dengan keturunan.

Selain itu, Denni juga mengatakan beberapa kebiasaan seperti menyimpan smartphone di kantung dekat payudara, penggunaan bra berkawat dan kebiasaan memakai deodoran, itu semua bukan menjadi penyebab atau pemicu kanker payudara.

Waktu yang tepat untuk melakukan deteksi dini dengan pemeriksaan Sadari adalah beberapa hari atau seminggu setelah menstruasi. Pada rentang waktu ini, kondisi payudara Anda masih dalam kondisi normal.

Lakukan dengan cara bercermin, atau saat di kamar mandi, dengan gerakan melingkar mulai dari luar dekat ketiak hingga ke tengah puting menggunakan tiga jari utama, yaitu telunjuk, tengah, dan jari manis.

Rasakan apakah ada benjolan atau perubahan tekstur pada payudara yang sebelumnya tak pernah ada. (ant/mel/saf/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
28o
Kurs