Sabtu, 20 April 2024

Program SMK Pusat Keunggulan Ditargetkan Cakup 30,5 Persen Siswa pada 2023

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) di Jakarta, Jumat (31/3/2023). Foto: Antara/ Kemendikbudristek

Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) menargetkan program SMK Pusat Keunggulan (PK) mencakup 30,50 persen dari total siswa SMK di Indonesia, yakni sekitar 1.551 SMK PK pada 2023.

“Tahun 2023 secara akumulatif akan dikembangkan SMK PK yang diproyeksikan mencakup 30,50 persen dari total siswa SMK di Indonesia di sekitar 1.551 SMK PK,” katanya di Jakarta, Jumat (31/3/2023).

Melansir laporan Antara, program SMK PK pada tahun lalu telah menjangkau 27,7 persen dari total siswa SMK di Indonesia yang meningkat 9,18 persen dibanding tahun 2021, yang sebanyak 1.401 SMK PK di 365 kabupaten/kota seluruh Tanah Air.

“Di tahun 2024 target kami mencapai 41 persen,” ujar dia.

Untuk diketahui, program SMK PK merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja yang diperkuat dengan kemitraan serta penyelarasan dunia usaha, industri dan kerja.

SMK PK merupakan Program Merdeka Belajar Episode ke-8 yang diluncurkan Kemendikbudristek pada 2021, dan merupakan katalis perwujudan visi pendidikan Indonesia melalui transformasi SMK melalui pemadanan dukungan industri.

“Kemendikbudristek memprioritaskan SMK PK berdasarkan seberapa besar jumlah muridnya, dan ini cara kami melihat bahwa resource (sumber daya) kita digunakan secara efektif untuk membantu masyarakat,” katanya.

Nadiem mengungkapkan adanya kontribusi dari beberapa industri, seperti PT Panasonic Manufacturing Indonesia (Panasonic), yang memberikan skema pemadanan dana (SPD) pada 20 SMK PK dengan total investasi Rp7,2 miliar untuk memperkuat pool talenta tenaga kerja.

Selain itu, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) memberikan total investasi Rp5 miliar untuk SMK PK Wisudha Karya Kudus dalam rangka mengembangkan KK Mekatronika.

Adapun, industri memberikan dukungan lebih untuk mengembangkan SMK, seperti PT Astra Internasional Tbk. yang melibatkan anak perusahaannya.

Mendikbudristek mengatakan, tahun lalu 373 SMK PK dipilih industri dari hasil kurasi dan ditetapkan mendapatkan SPD. Serta, ada 349 industri ditetapkan menjadi mitra SPD dengan total komitmen investasi industri mencapai Rp439,25 miliar.

Untuk tahun ini, 557 SMK telah dikurasi dan 527 industri yang nilai investasinya telah dikurasi dengan nilai hasil kurasi per 27 Maret mencapai Rp403 miliar. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
34o
Kurs