Minggu, 28 April 2024

Surabaya Berlakukan SE Kewaspadaan Covid-19, Tekankan Vaksinasi hingga Isolasi Karantina

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Kewaspadaan Kota Surabaya terhadap perkembangan Covid-19, tertuang dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya per Senin (18/12/2023).

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, SE ini untuk meningkatkan kewaspadaan warga dan pemerintah kota (pemkot) atas perkembangan kasus Covid-19 secara global. Seperti yang terjadi di sejumlah negara Asia Tenggara, mulai dari Singapura, Malaysia, Filipina, termasuk Indonesia.

SE nomor 400.7.7 /29205/436.7.2/2023 itu memuat, bagi yang mengalami kontak dengan pasien yang terkonfirmasi atau sedang mengalami gejala penyakit Covid-19, seperti batuk kering, pilek, demam lebih dari 38 derajat celcius, nyeri otot, dan nyeri telan, harus segera memeriksakan diri ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) terdekat. Baik melalui rumah sakit (RS), Puskesmas, maupun klinik terdekat.

“Melaporkan ke Puskesmas terdekat apabila terkonfirmasi penyakit Covid-19 untuk dilakukan pemantauan kesehatan secara rutin hingga dinyatakan sembuh (selesai isolasi),” kata Eri lewat keterangan resmi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, Rabu (20/12/2023).

Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang punya risiko tertular Covid-19 akibat interaksi dengan orang lain dari berbagai negara, direkomendasikan segera melengkapi vaksinasi Covid-19 baik dosis primer maupun booster sesuai ketentuan.

“Tujuannya, untuk memastikan kekebalan tubuh PPLN cukup untuk melakukan perjalanan agar tidak tertular dan menjadi sumber penularan selama perjalanan maupun ketika kembali ke tanah air,” tambahnya.

Begitu juga para Tenaga Kesehatan (Nakes) dan petugas lainnya di fasilitas kesehatan, diminta mengoptimalkan perlindungan tubuh dengan melengkapi dosis vaksinasi Covid-19, baik primer maupun booster sesuai ketentuan.

“Karena mereka (Nakes) adalah kelompok yang mempunyai risiko tinggi tertular Covid-19, akibat dari interaksi dengan pasien dan pengunjung lainnya, sehingga perlu mendapatkan perlindungan yang optimal,” imbaunya.

Jajaran di lingkungan Pemkot Surabaya dan masyarakat diminta meningkatkan upaya 3T (Tracing, Testing, dan Treatment) secara terintegrasi. Yakni melakukan testing terhadap sasaran prioritas yaitu suspek, probabel, kontak erat, dan pelaku perjalanan di Fasyankes.

“Juga melakukan tracing kasus konfirmasi Covid-19 beserta kontak eratnya secara terintegrasi dalam waktu kurang dari 48 jam. Selain itu, juga melakukan isolasi karantina bagi yang terkonfirmasi maupun sebagai kontak erat Covid-19, selama lima hari dan maksimal 14 hari,” jelasnya lagi.

Selain memastikan ketersediaan pelayanan dan kecukupan vaksin Covid-19 di seluruh Fasyankes, Eri minta Nakes menguatkan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi Covid-19.

“Selain itu, juga membuka layanan vaksinasi seperti di Mall, Pasar tradisional, Posko kelurahan, tempat-tempat Umum (TTU), rumah susun (Rusun), Balai RT/RW, dan lokasi strategis lainnya untuk memudahkan dan mendekatkan akses bagi masyarakat yang membutuhkan,” paparnya.

Termasuk sosialisasi sol penerapan protokol kesehatan secara disiplin. Terutama di keramaian atau kerumunan untuk menurunkan risiko penularan bagi masyarakat di masing- masing wilayah kerja Puskesmas.

“Kami mengimbau untuk bekerja sama dengan jajaran TNI, Polri, lintas sektor, Kelurahan, dan Kecamatan di seluruh Kota Surabaya,” tandasnya. (lta/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
28o
Kurs