Rabu, 1 Mei 2024

Tiga Polisi Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Akan Jalani Sidang Tuntutan Kamis Depan

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Tiga terdakwa anggota Polri saat sidang Tragedi Kanjuruhan, Selasa (14/2/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Tiga anggota Polri terdakwa Tragedi Kanjuruhan dijadwalkan menjalani sidang tuntutan Kamis (23/2/2023) pekan depan, di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Ketiganya itu masing-masing AKP Hasdarmawan eks Danki 1 Brimob Polda Jatim, Kompol Wahyu Setyo Pranoto eks Kabag Ops Polres Malang, dan AKP Bambang Sidik Achmadi eks Kasat Samapta Polres Malang.

Abu Achmad Sidqi Amsya Ketua Majelis Hakim memberikan waktu pada Jaksa Penuntut Umum (JPU), untuk menyusun tuntutan terhadap tiga terdakwa selama satu pekan.

“Berikutnya adalah tuntutan kami beri waktu satu minggu dari sekarang,” kata Abu Achmad, saat sidang di PN Surabaya Kamis (16/2/2023) malam.

Sidang tuntutan itu akan digelar setelah 15 kali persidangan bergulir di PN Surabaya untuk mengadili kelima terdakwa Tragedi Kanjuruhan. Termasuk meminta keterangan puluhan saksi dan ahli dalam tahapan pembuktian.

Diketahui, dalam sidang dakwaan, jaksa mengungkap AKP Hasdarmawan Komandan Kompi (Danki) 1 Brimob Polda Jatim sudah memerintahkan bawahannya untuk menembak gas air mata ke arah Aremania di Stadion Kanjuruhan, Malang tanpa mempertimbangkan risiko yang akan timbul.

Sementara Kompol Wahyu Setyo Pranoto eks Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Malang, disebut jaksa sudah membiarkan penembakan gas air mata yang memicu ratusan suporter sepak bola meninggal dunia.

Padahal saat kejadian Wahyu memegang tanggung jawab sebagai Kepala Perencanaan dan Pengendalian Operasi (Karendalops) yang bertugas mengoordinir unsur di bawahnya. Wahyu pula yang membuat Rencana Pengamanan pertandingan Arema FC vs Persebaya.

Kemudian AKP Bambang Sidik Achmadi eks Kasat Samapta Polres Malang disebut juga turut memerintahkan anak buahnya, Sat Samapta Polres Malang menembakkan gas air mata menggunakan senjata Flashball warna hitam type Verney-Carron Saint Etienne ke arah tempat supporter berkumpul.

Sehingga para supporter menjadi panik dan berlari untuk mencari pintu keluar stadion secara berdesak desakan.

Akibat perbuatannya, jaksa mendakwa ketiganya dalam Pasal 359 KUHP dan Pasal 360 Ayat 1 dan Ayat 2 KUHP, tentang kelalaian yang menyebabkan kematian. (lta/dfn/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 1 Mei 2024
28o
Kurs