Sabtu, 4 Mei 2024

Tiga Warga Sumsel Bobol Rekening Puskesmas di Surabaya Lewat Link Palsu

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Tiga warga Sumsel pelaku pembobolan rekening 11 puskesmas di Indonesia termasuk Surabaya diamankan Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Rabu (30/8/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Tiga pria asal Sumatra Selatan pelaku pembobolan rekening Puskesmas di Surabaya lewat link palsu perubahan biaya transfer, akhirnya diamankan polisi.

Identitas para pelaku yakni AA (19 tahun) lulusan SMA, WW (31 tahun) lulusan sarjana, dan SH (50 tahun) pekerja wiraswasta. Ketiganya dihadirkan dalam press release di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak,  Surabaya, Rabu (30/8/2023).

AKP Arief Rizky Wicaksana Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak menyebut, penyelidikan bermula dari laporan Puskesmas Tanah Kali Kedinding pada 22 Mei lalu, yang kehilangan saldo Rp51 juta tanpa merasa melakukan transaksi.

“Modus operandi ada banyak. Salah satunya hoax atau pesan masuk terkait perubahan biaya transfer. Lalu dicantumkan ada link untuk diklik jika menyetujui,” jelas Arief, Rabu (30/8/2023).

Selain menyebar link palsu perubahan biaya transfer bank milik pemerintah, para pelaku juga mengiklankan website bank mirip aslinya.

“Diiklankan di Google, jadi kalau ngecek akan muncul paling atas. Jadi masyarakat tanpa sadar menganggap itu asli. Dari situ, data terekam dan tersimpan. Pelaku bisa mengakses rekening dari para korban,” bebernya.

Pengakuan para pelaku, aksi ini sudah berjalan lima tahun terakhir menyasar 11 Puskesmas lain di seluruh Indonesia, dan instansi lainnya dengan kerugian total miliaran rupiah.

“Lengkapnya, Puskesmas Alor Selatan, Tanimbar, Bangka Belitung, Tanah Kali Kedinding Surabaya, NTT, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Banten, Jawa Barat, Pagar Barat Jawa Tengah, dan Bojonegoro Jatim,” jelasnya lagi.

Polisi masih mendalami adanya pelaku lain termasuk keterlibatan orang yang berkaitan dengan 11 tempat kejadian perkara (TKP) Puskesmas yang dibobol. “Karena semuanya rekening Puskesmas,” tegasnya.

Arief mengimbau, masyarakat lebih berhati-hati ketika mengetahui link atau website, apalagi yang berhubungan dengan rekening atau bank.

“Cek dan ricek nomor hotline yang akan digunakan. Call center dipastikan. Web dicek dulu resmi atau tidak. Karena rata-rata yang kita dalami itu palsu dan pakai nomor pribadi. Itu sangat tidak mungkin bank menghubungi nasabah pakai pribadi,” tandasnya.

Sementara AA, salah satu pelaku mengaku link palsu yang diiklankan di google itu berisi informasi login bank tertentu di mana target harus mengisi username dan password.

“Langsung login aja di chrome. Iya (kita bisa akses data termasuk rekening). Belajar otodidak,” ucapnya.

AA (19 tahun) lulusan SMA salah satu pelaku pembobolan rekening 11 puskesmas di Indonesia termasuk Surabaya, Rabu (30/8/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Sementara Dokter Era Kartikawati Kepala Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya menyebut, dana yang hilang adalah Biaya Operasional Kesehatan (BOK) dari Kementerian Kesehatan RI.

“Itu program baru tahun ini, dari Kemenkes untuk seluruh puskesmas di Indonesia. Ini pengambilan yang kedua. April, yang pertama, gak ada masalah. Mei kemarin kita cek dananya sudah masuk tapi sehari sebelum pengambilan ternyata hilang dan ada pemindahbukuan ke nama yang tidak kami kenal,” bebernya.

Era menjelaskan hanya dirinya dan bendahara Puskesmas lah yang bisa mengakses pencairan dana BOK lewat aplikasi itu. Namun, dia juga merasa tak merasa mengklik apapun. “Gak ada (pesan atau klik apapun),” tandasnya. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
31o
Kurs