Kamis, 2 Mei 2024

Tren Korban Kecelakaan di Surabaya Bergeser, dari Anak Muda ke Usia Dewasa

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi meninggal dunia

Tujuh dari 13 korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Surabaya selama bulan April 2023 adalah orang berusia di atas 51 tahun. Data ini terungkap dalam Analisa dan Evaluasi (Anev) yang diselenggarakan setiap bulan oleh Polrestabes Surabaya.

AKBP Arif Fazlurrahman Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, Rabu (3/5/2023) mengatakan, ini artinya terjadi pergeseran tren korban yang sebelumnya mayoritas berusia 17-20 tahun.

“Ketika kita melakukan intervensi cukup kuat di sekolahan, di sosial media, konten-konten reels dengan segmen yang mem-follow anak-anak muda, alhamdulillah (pesannya) mungkin bisa sampai ke mereka. Tapi sekarang tren korban bergeser ke usia dewasa, 9 korban ternyata tidak memiliki SIM, waktu kejadian antara jam 6 hingga jam 12, lanjut 6 sore hingga jam 12 malam,” ucap Kasatlantas dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya.

Dia juga mengatakan, saat terjadi kecelakaan lalu lintas, mobilitas masyarakat sedang tinggi-tingginya. Terutama saat berangkat kerja dan sewaktu pulang kerja.

Berdasarkan tipologi kejadiannya, terungkap penyebab kecelakaan adalah karena kurangnya konsentrasi dalam berkendara terutama ketika berbelok. Sehingga mayoritas tabrakan terjadi di posisi depan samping dan searah di satu lajur.

“Ini bisa terjadi ketika seseorang mengalami penurunan skill (berkendara), karena faktor usia ditambah faktor kelelahan. Ini yang saya khawatir ini terjadi degradasi tentang traffic awareness, traffic skills, sehingga terjadi kecelakaan,” tutur Arif.

Berdasarkan anev terbaru ini, dalam waktu dekat, kata Arif, sosialisasi safety riding dan driving akan dilakukan kepada segmen-segmen dewasa di perkantoran dan tempat kerja.

“Kita juga akan campaign di media-media lain selain di medsos, seperti di videotron atau dari pengeras suara. Yang kedua, kita sosialisasikan lagi kepada masyarakat untuk memperhatikan kepengurusan SIMnya. Ngurus SIM itu tidak sulit. Mau ngurus lagi SIM yang telat dan mati, di program kegiatan SIM Cak Bhabin, ketika mau menghadapi ujan praktik. Itu nanti akan dilatihkan kembali skill dasar roda dua dan empat oleh instruktur yang profesional,” jelasnya.

“SIM bukanlah sekedar syarat sah atau formalitas, tetapi benar-benar legitimasi kompetensi mengemudi,” tegas Kasat Lantas.

Perlu diketahui, tren fatalitas kecelakaan lalu lintas dalam Operasi Ketupat Semeru tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Tahun 2022 sejumlah 4 orang meninggal dunia menjadi korban laka lantas, untuk tahun ini tercatat tiga orang meninggal dunia dalam waktu 14 hari.

Ketika dibandingkan antara data anev Polrestabes Surabaya di bulan Maret dan April , jumlah kejadian kecelakaan menurun dari 126 menjadi 116 kejadian.

“Namun yang disayangkan pada April, korban meninggal ada 13. Bulan sebelumnya 11 korban meninggal dunia,” ucap Arif.(zan/dfn/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
30o
Kurs