Kamis, 25 April 2024

Twitter: Tidak Ada Bukti Data Bocor Berasal dari Bug

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi Logo Twitter. Foto: Antara

Platform media sosial Twitter, pada Kamis (12/1/2023), menegaskan tidak ada dugaan data bocor dan diperjualbelikan di situs gelap yang berasal dari eksploitasi kerentanan sistem mereka.

Seperti dilaporkan Antara, Twitter sebelumnya diberitakan oleh Reuters pada Kamis, soal adanya data dari 5,4 juta akun terambil oleh sebuah bug yang ditemukan tahun lalu.

Pada Agustus 2022, Twitter mengumumkan terdapat kerentanan sistem sehingga menyebabkan sejumlah akun pengguna terungkap dengan memasukkan email dan nomor ponsel. Twitter mengetahui bug itu melalui program bug bounty pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, sejumlah media pada Desember 2022 melaporkan peretas mendapatkan akses terhadap lebih dari 400 juta data berupa email dan nomor ponsel yang diduga milik pengguna Twitter.

Jumlah data yang diretas bervariasi, terdapat juga media yang melaporkan lebih dari 200 juta data. Data-data itu diduga berasal dari celah keamanan yang ditemukan pada Januari 2022.

Namun, Twitter mengatakan kalau total 600 juta data itu “tidak bisa dihubungkan dengan insiden yang sebelumnya atau insiden baru”.

“Tidak ada bukti bahwa data yang dijual online diambil dari eksploitasi kerentanan sistem Twitter,” kata Twitter dalam pernyataanya.

Platform itu menduga data yang dimaksud sudah terpublikasi secara online melalui cara lainnya. (ant/bil/rst)

Berita Terkait

Awal Tahun Twitter PHK Karyawan Lagi


Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs