Kamis, 9 Mei 2024

UM Surabaya Fasilitasi Singapore Polytechnic Kembangkan Potensi Lokal Pesisir Lamongan

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Perwakilan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya dan Singapore Polytechnic dalam menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU). Foto: UM Surabaya

Sebanyak 30 mahasiswa Singapore Polytechnic (SP) mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Learning Express (LeX) di Lamongan,  Jawa Timur dengan mengangkat potensi lokal pesisir utara di Kecamatan Paciran.

Untuk menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) dengan Singapore Polytechnic, Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya akan memfasilitasi kegiatan tersebut.

Dede Nasrullah Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menjelaskan, LeX merupakan program luar negeri selama 12 hari yang membekali mahasiswa dengan pola pikir design thinking dalam konteks inovasi sosial.

“Dalam program ini, mahasiswa dapat menikmati pengalaman di luar buku teks seperti belajar bahasa baru dan mengikuti homestay komunitas. Mahasiswa dapat berinteraksi dan membangun persahabatan dengan pemuda dari Asia dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah yang dihadapi komunitas luar negeri,” jelasnya dalam keterangan yang diterima pada Kamis (1/6/2023).

Ia mengatakan, 30 mahasiswa Singapore Polytechnic yang menjalankan program KKN LeX itu, akan didampingi oleh 30 mahasiswa UM Surabaya selama kegiatan KKN berlangsung.

“Ada beberapa fokus potensi lokal yang akan menjadi project dalam program LeE di antaranya, batik tulis, pengelolaan limbah rajungan dan pengolahan air siwalan,” ujarnya.

Pesisir utara Lamongan yang menjadi sentral kegiatan nelayan, menurutnya, saat ini terdapat beberapa masalah. Di antaranya limbah yang menimbulkan aroma tidak sedap yang dapat memicu pencemaran udara, masalah batik tulis yang jumlah pengrajinnya menurun karena rendahnya minat generasi muda dan kendala pemasaran, hingga masalah penggunaan botol bekas plastik dalam pemasaran hasil olahan petani siwalan.

“Nantinya mahasiswa SP bergabung dengan mahasiswa institusi mitra untuk bersama-sama menciptakan solusi prototipe yang bertujuan, berkelanjutan, dan inovatif untuk masalah kehidupan nyata,”imbuh Dede lagi.

Ia menambahkan, mahasiswa Singapore itu, akan mengembangkan pemahaman tentang isu-isu yang dihadapi masyarakat di pedesaan dalam konteks budaya sosial, ekonomi, dan menganalisis isu-isu tersebut dari berbagai perspektif.

“Melalui program ini, mahasiswa dapat menerapkan kerja sama tim dan keterampilan komunikasi, mengembangkan pemahaman diri yang lebih baik, empati terhadap komunitas, menyadari dampak positif yang dapat mereka berikan dalam kehidupan komunitas yang membutuhkan, dan mencapai ketahanan hidup yang lebih tinggi,” pungkasnya.(ris/faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 9 Mei 2024
26o
Kurs