Rabu, 22 Mei 2024

Wali Kota targetkan 240 Feeder Jangkau Seluruh Surabaya pada 2028

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya didampingi Tundjung Iswandaru Kadishub Surabaya dan Nyono Kadishub Jatim serta jajaran DPRD Surabaya melakukan seremonial pecah kendi saat meresmikan feeder Wirawiri, Kamis (2/3/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Resmi diluncurkannya feeder atau angkutan pengumpan di Kota Surabaya langsung disambut tingginya animo masyarakat. Sayangnya belum semua wilayah bisa dijangkau atau dilintasi.

Selama seminggu beroperasi, tercatat ada 2.500 penumpang setiap harinya dari 52 unit yang melintas di lima rute.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, butuh total 240 feeder untuk mampu menjangkau seluruh wilayah. Tapi jumlah itu baru bisa dipenuhi di tahun 2028.

Pemenuhan kebutuhan jumlah feeder, lanjutnya akan dilakukan bertahap setiap tahun. Dari 52 unit yang ada, akan bertambah dengan jumlah hampir sama pada tahun depan.

“Penambahan feeder sekarang 52, tahun depan kita penuhi lagi. Karena total sampai 2028 kita membutuhkan feeder sekitar 240. Kita akan penuhi semuanya sampai dengan 2028,” katanya, Sabtu (11/3/2023).

Rencana itu berkaitan dengan animo masyarakat dengan lima rute feeder yang meluncur. Kelima rute itu, yakni Park and Ride Jalan Mayjend Sungkono ke Jalan Embong Wungu, Terminal Benowo ke Jalan Tunjungan, Jalan Penjaringan Sari ke Jalan Gunung Anyar, Puspa Raya ke Jalan HR Muhammad, dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) ke Jalan Kedung Asem.

“Ini luar biasa animonya, WiraWiri penuh terus. Bahkan arah dari Pakal menuju ke Tunjungan itu yang luar biasa. Karena mereka mengatakan baru pertama kali ini menyentuh transportasi umum langsung yang mulai dari Pakal sampai Tunjungan,” katanya lagi.

Untuk itu, Eri meminta dinas perhubungan mengevaluasi terus operasional feeder, agar sesuai antara penumpang dengan intensitas melintasnya angkutan. Setiap rute akan dicek berapa jumlah warga yang membutuhkan transportasi pengumpan tersebut, sehingga terlihat jelas animonya.

“Contoh yang naik sehari ada 10 kemudian dilihat dalam sehari itu juga kalau sepuluh kemudian di satu wilayah yang dilewati feeder berapa ribu orang, sehingga bisa dilihat satu banding berapa, animonya seperti apa. Kalau animonya kurang harus tanya kepada masyarakat, evaluasi jangan di dalam tetapi tanya ke masyarakat apa yang mereka inginkan. Karena kalau membuat transportasi umum tujuannya untuk masyarakat, mereka harus dimintai pendapat,” tandasnya. (lta/faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Rabu, 22 Mei 2024
25o
Kurs