Senin, 20 Mei 2024

3.614 Rumah dan Fasum Rusak Akibat Erupsi Gunung Ruang

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Foto udara kondisi pemukiman penduduk Desa Laingpatehi di kaki Gunung Ruang, Sulawesi Utara, Jumat (19/4/2024). Foto: Basarnas Sulut Foto udara kondisi pemukiman penduduk Desa Laingpatehi di kaki Gunung Ruang, Sulawesi Utara, Jumat (19/4/2024). Foto: Basarnas Sulut

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total rumah warga dan fasilitas publik yang rusak di Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, akibat terkena material erupsi Gunung Ruang sebanyak 3.614 unit.

Jarwansyah Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB mengatakan dari tiga ribu lebih rumah warga yang rusak ada dua gereja dan satu gedung Sekolah Dasar (SD).

Dilansir Antara, Senin (22/4/2024), masing-masing fasilitas publik yang rusak itu tersebar di dua kelurahan dan 13 desa, antara lain di wilayah Pumpente, Laingpatehi, Mahangiang, Tulusan Barangka Pehe, Apengsala, Lesah Rende, Pahiama, Boto, Leseh, Bahoi, dan Balehumara.

​​​​​BNPB mengkonfirmasi kerusakan dengan skala ringan hingga berat tersebut terjadi setelah bangunan terkena material yang dilontarkan dan goncangan saat Gunung Ruang erupsi pada Kamis (18/4/2024).

Kerusakan pun diperparah akibat jarak rumah dengan puncak Gunung Ruang yang terpaut dekat yakni di bawah radius sekitar 8-10 kilometer.

“Yang harus disyukuri hingga sejauh ini tidak ada laporan jatuhnya korban jiwa atas bencana vulkanologi ini,” ujarnya.

​​​​​​Ia memastikan pemerintah akan mencarikan jalan keluar terkait rehabilitasi atas kerusakan yang ditimbulkan setelah kondisi sudah benar-benar kondusif.

Adapun salah satu yang dibutuhkan untuk mempercepat rehabilitasi itu terealisasi adalah pendataan penduduk terdampak dan data kepemilikan rumah yang lengkap.

Dengan demikian, lanjut dia, BNBP berharap pendataan tersebut disegerakan oleh seluruh unsur yang terlibat dalam operasi darurat penanggulangan bencana erupsi Gunung Ruang, tak terkecuali satuan tugas tingkat pemerintah daerah (pemda) setempat.

Hal tersebut, menurut dia, karena data-data tersebut akan menjadi dasar acuan pemenuhan kebutuhan, termasuk ketika program rehabilitasi dan rekonstruksi dijalankan secara paralel.

“Terlepas dari itu semua, sejauh ini upaya tim gabungan dalam penanganan darurat dan penyelamatan masyarakat terdampak sudah berjalan dengan baik,” pungkasnya. (ant/ike/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Senin, 20 Mei 2024
29o
Kurs