Senin, 29 April 2024

DPR: Program Pemantauan Pemilu 2024 Momentum Tingkatkan Indeks Demokrasi Indonesia

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Putu Supadma Wakil Ketua BKSAP mendampingi delegasi negara tetangga dalam simulasi Pemilu 2024, di Bali, Selasa (13/2/2024). Foto: istimewa

Putu Supadma Rudana Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menilai, Program Pemantauan Pemilu atau Election Visit Programme (EVP) 2024 merupakan momentum yang untuk meningkatkan indeks demokrasi Indonesia.

Menurutnya, kalau EVP 2024 berjalan dengan baik dan lancar, bukan tidak mungkin akan membawa citra positif pada proses demokrasi Indonesia di mata dunia.

“Program ini sebenarnya satu barometer kita dalam membangun sebuah bangsa dan negara, salah satunya tentang demokrasinya, prosesnya dan indeks demokrasinya. Harapan saya proses demokrasi berjalan baik, semoga terus indeks demokrasinya naik, pada ujungnya menunjukkan kepada dunia Indonesia adalah negara yang betul-betul menghargai, menghormati, dan memberikan kekuatan sepenuhnya pada masyarakat untuk memilih pemimpinnya,” ujarnya di sela sesi Focus Group Discussion (FGD) terkait sistem dan penyelenggaraan pemilu 2024, di Bali, Denpasar, Selasa (13/2/2024).

Lebih lanjut, politikus Partai Demokrat itu bilang, EVP 2024 di Bali juga jadi momentum yang baik untuk negara-negara lain mengenal Indonesia lebih dekat.

Dia menilai, kerja sama bilateral akan lebih mudah terjalin kalau ada kedekatan antarnegara.

“Saya yakin segala kerja sama ke depan akan berjalan lebih baik lagi kalau mereka lebih mengenal kita, dan kita lebih mengenal mereka. Nah, personal cooperation dan relationship itu penting. Tentu kita semua berharap ini harus terbangun dengan baik hubungan antarbangsa, antarnegara dan demokrasi adalah salah satu cara untuk mendekatkan bangsa-bangsa di dunia,” jelas Anggota Komisi VI DPR RI tersebut.

Untuk itu, setiap sesi di EVP 2024 penting karena di dalamnya ada FGD dan juga peninjauan langsung oleh observer dari berbagai dunia, yang nantinya akan menilai dan membawa pendapatnya masing-masing ke negara asalnya mengenai demokrasi di Indonesia.

“Tentu dalam interaksi itu kita ada sharing session, ada sebuah diskusi, ada juga saling belajar, saling memahami. Tentu tidak ada konsep yang ideal, satu konsep, tapi ini kan proses, selalu learning process. Demokrasi adalah pembangunan sistem yang terus menerus,” pungkasnya.(rid/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
27o
Kurs