Minggu, 28 April 2024

Jokowi Pastikan Stok Beras Tersedia dan Cukup usai Tinjau Pasar Induk Cipinang

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Joko Widodo Presiden waktu meninjau stok beras di Pasar Induk Cipingan, Jakarta, Kamis (15/2/2024). Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo (Jokowi) Presiden meninjau Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (15/2/2024), untuk memastikan secara langsung bahwa stok beras tersedia dengan jumlah yang mencukupi.

Beras dari Pasar Induk Cipinang itulah, yang nantinya akan didistribusikan ke ritel, pasar swalayan, hingga pasar-pasar di daerah.

“Saya datang di Pasar Induk Cipinang ini untuk memastikan bahwa stok beras di sini ada karena dari sinilah didistribusikan ke ritel, ke super market, ke daerah, dari Pasar Induk Cipinang ini sehingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada, tersedia, jumlahnya cukup, dan saya melihat melimpah,” ujar Presiden dalam keterangannya usai peninjauan.

Kepala Negara menyebut harga beras yang berada di atas harga normal saat ini disebabkan oleh belum masuknya hasil panen. Selain itu, jalur distribusinya juga terganggu oleh banjir di sejumlah daerah seperti di Demak dan Grobogan.

“Tapi saya kira sudah diselesaikan lewat pengiriman dari Bulog juga ke daerah, Bulog ke Pasar Induk Cipinang, saya kira dalam seminggu-dua minggu ini (harga) berasnya akan sedikit turun. Sambil menunggu panen,” ungkapnya.

Selain itu, untuk mengendalikan harga beras, Jokowi juga telah menginstruksikan jajaran terkait untuk mendistribusikan suplai beras ke pasar dan ke daerah, baik beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), maupun beras komersial.

“Sudah, pokoknya pasar minta berapa pun, beri. Daerah minta berapa pun, beri, baik yang SPHP maupun yang komersial, beri. Barangnya ada,” ucapnya.

Presiden juga menepis anggapan bahwa kenaikan harga beras dipicu pemberian bantuan pangan dari pemerintah. Menurutnya, pemberian bantuan pangan kepada masyarakat justru merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengendalikan harga beras dengan meningkatkan suplai di masyarakat.

“Tidak ada hubungannya sama sekali dengan bantuan pangan beras, tidak ada hubungannya sama sekali (kenaikan) harga. Karena justru ini yang bisa mengendalikan, karena suplainya lewat bantuan sosial ke masyarakat sehingga justru itu menahan harga tidak naik. Kalau enggak, justru melompat. Ini rumus supply dan demand. Kalau suplainya diberikan dan terdistribusi dengan baik, otomatis harga akan terkendali,” jelasnya. (bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
33o
Kurs