Minggu, 28 April 2024

BPS Catat Impor Beras pada Januari 2024 Capai Rp4,3 Triliun

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Amalia A Widyasanti Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) saat memaparkan nilai neraca perdagangan barang Indonesia di Jakarta, Kamis (15/2/2024). Foto: Antara Amalia A Widyasanti Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) saat memaparkan nilai neraca perdagangan barang Indonesia di Jakarta, Kamis (15/2/2024). Foto: Antara

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor beras Indonesia pada Januari 2024 mencapai 279,2 juta dolar AS atau setara dengan Rp4,36 triliun.

Amalia A Widyasanti Plt Kepala BPS mengatakan, nilai impor beras Indonesia ini mengalami kenaikan sebesar 135,1 persen dibandingkan dengan Januari 2023 yang mencapai 118,7 juta dolar AS.

“Impor beras pada Januari 2024 senilai 279,2 juta dolar AS,” ujar Amalia di Jakarta, Kamis (15/2/2024) seperti dikutip Antara.

Meski demikian, Amalia menyebut nilai impor ini jika dilihat secara bulanan mengalami penurunan sebesar 16,73 persen.

Impor beras Indonesia masih didominasi dari Thailand yakni sebesar 153 juta dolar AS, disusul dengan Pakistan sebesar 79,3 juta dolar AS, dan Myanmar sebesar 23,98 juta dolar AS.

Menurut Amalia, beras yang diimpor ini tidak langsung di lepas ke pasar, tetapi mengikuti kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah. Oleh karena itu, pola impor beras tidak bisa diketahui secara pasti.

Sebelumnya Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan bahwa pemerintah memutuskan mengimpor 1,6 juta ton beras untuk memenuhi kebutuhan domestik akibat mundurnya masa panen selama dua bulan.

Selain merealisasikan impor, ia menyatakan bahwa pemerintah juga meningkatkan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari 150 ribu ton menjadi 250 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Untuk mempermudah distribusi, ia menuturkan bahwa paket beras SPHP dapat dikemas ulang dengan berat yang disesuaikan.

“Biasanya kan SPHP kiloannya lima kilogram. Jadi, untuk beberapa wilayah silakan didistribusi dalam kiloan yang lebih besar dan di lapangan diberi kesempatan untuk melakukan pengemasan ulang dari 50 kilo atau 25 kilo menjadi 5 kilo,” ucap Airlangga. (ant/azw/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
28o
Kurs