Senin, 29 April 2024

Khofifah Langsung Pimpin Rakor Sepulang Umroh, Fokus Peningkatkan PAD dan Pembangunan

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim waktu memimpin rapat bersama jajaran OPD Pemprov Jatim di VIP Room Juanda, Rabu (10/1/2024). Foto: Humas Pemprov Jatim

Sepulang ibadah umroh, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur tancap gas memimpin rapat koordinasi program kerja di VIP Room Bandara Juanda Terminal I, Rabu (10/1/2024).

Gubernur Jatim itu menyoroti sejumlah sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemprov Jatim di tahun 2024. Menurut Khofifah, sektor pendapatan wajib dioptimalkan supaya PAD 2024 bisa menyokong pembangunan di Jatim.

“Tadi dijelaskan berapa besaran belanja, sumber pendapatan, prioritas-prioritas penggunaannya, serta highlight dari perjalanan pembangunan 2024. Untuk itu saya meminta agar lebih dimaksimalkan lagi sumber-sumber pendapatan baik dari BUMD maupun UPT,” ungkap Khofifah.

Diketahui postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jatim pada 2024 senilai Rp31,418 triliun untuk pendapatan, sedangkan belanja daerah senilai Rp32,265 triliun.

Mengacu pada data itu, Khofifah menyebut bahwa perlu ada upaya optimalisasi. Terutama dari sektor BUMD dan UPT untuk mendongkrak pendapatan daerah.

Oleh karena itu, Khofifah menginstruksikan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jatim supaya memaksimalkan dan mendorong BUMD maupun UPT terkait.

“Dari BUMD, harapannya agar kinerja Bank Jatim terus ditingkatkan. Kemudian PT. Panca Wira Usaha, Pelabuhan Probolinggo bahkan misalnya Tahura yang dalam koordinasi Kementerian Kehutanan,” terangnya.

Selain optimalisasi PAD, Khofifah juga menyoroti upaya peningkatan investasi di Jatim, khususnya untuk menambah Investment Project Ready to Over (I-PRO).

Dua proyek strategis yang disampaikan Khofifah adalah Indonesia Islamic Science Park (IISP) di Bangkalan, Madura dan Puspa Agro di Sidoarjo.

Kedua proyek tersebut kini telah masuk pada tahap proses pembebasan lahan. Langkah selanjutnya, Pemprov Jatim bakal melakukan finalisasi master plan dan dimasukkan ke dalam I-PRO.

“Puspa Agro pembebasan lahan untuk akses jalan secara mandiri sudah selesai, jadi anggaran di tahun ini pengaspalan. Kemudian saya minta masterplan dievaluasi kembali baru kemudian dimasukkan di IPRO,” tutur Khofifah.

Sedangkan pembangunan IISP masih dalam tahap koordinasi dengan Kementerian PUPR terutama terkait realisasi pembangunan.

Khofifah berharap, Pemprov Jatim bisa segera memulai pembangunan, utamanya bangunan Masjid sebagai bentuk daya tarik bagi masyarakat Bangkalan.

“Saya berharap nantinya jika setelah Ground Breaking akan banyak masyarakat yang kemudian berinfak, berzakat, bershodaqoh supaya kepemilikannya bisa seperti Masjid Nasional Al-Akbar. Baik yang sifatnya personal maupun institusional,” tandasnya.

Sebagai informasi, dari besaran postur APBD Jatim TA 2024, pengalokasian anggaran terbagi di berbagai sektor. Pertama urusan pemerintahan senilai Rp12,207 triliun atau 36,7 persen, pendidikan Rp8,95 triliun atau 26,91 persen dan kesehatan Rp5,35 triliun atau 16,09 persen.

Kemudian urusan sosial sebesar Rp2,77 triliun atau 8,34 persen, infrastruktur sebesar Rp2,25 triliun atau 6,77 persen dan ekonomi Rp1,72 triliun atau 5,19 persen. (wld/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
32o
Kurs