Rabu, 22 Mei 2024

Mahasiswa dan Buruh Sampaikan Keresahan dalam Aksi Teatrikal di Depan Grahadi

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Gelaran aksi may day 2024 dengan menampilkan seni teater untuk menyampaikan tuntutan di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (1/5/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya dan buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), menyampaikan keresahan dan tuntutan melalui aksi teatrikal di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Rabu (1/5/2024).

Para mahasiswa bersama buruh bergantian tampil di atas panggung dengan membawa kreasi teatrikal yang sudah disiapkan masing-masing.

Mereka memperagakan cerita buruh dipaksa kerja dengan gaji murah, dengan diiringi oleh musik serta pembacaan puisi.

Selama berlangsungnya aksi seni itu, mereka juga menyampaikan orasi dengan berbagai tuntutan yang dibawa.

Endang Laksanawati perwakilan buruh yang mengikuti aksi May Day 2024 mengatakan, kumpulan buruh dan mahasiswa tergabung dalam Barisan Rakyat Anti Penindasan (Bara Api).

Aliansi itu, kata dia, tidak mengandung unsur politik, terbentuk hasil dari diskusi buruh dan mahasiswa dalam menyikapi kondisi buruh saat ini. Terlebih di Jatim yang menurutnya hak buruh telah dirampas oleh UU Cipta Kerja Omnibus Law.

“Aliansi ini ditujukan untuk seluruh rakyat sebagai sarana perlawanan atas segala bentuk penindasan. Pembentukan aliansi ini juga diharapkan tidak hanya digunakan untuk momentum may day saja, melainkan untuk isu-isu lainnya,” katanya.

“Itulah kenapa aliansi ini berupaya menghimpun segala elemen sipil yang ada dengan segala fokus perjuangannya masing-masing. Dengan begitu, bisa terbentuk jaringan solidaritas yang kuat untuk saling mendukung perjuangan-perjuangan yang ada,” imbuhnya.

Total ada 27 tuntutan yang dibawa oleh kelompok buruh dan mahasiswa tersebut, berikut tuntutannya:

1. Cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja dan PP turunanya.
2. Stop PHK dan Pemberangusan Serikat Buruh.
3. Berlakukan upah layak nasional, secara adil dan bermartabat, serta cabut PP 51 2023.
4. Tolak sistem kerja kontrak, outsourcing, system kerja magang, dan sistem mitra palsu bagi driver taxi online dan ojek online.
5. Lindungi buruh perempuan, stop pelecehan dan kekerasan ditempat kerja.
6. Berlakukan day care dan ruang laktasi bagi buruh perempuan.
7. Berlakukan cuti ayah bagi buruh laki-laki saat istri melahirkan.
8. Jamin dan lindungi hak-hak buruh perkebunan sawit, perkebunan karet, perkebunan tebu, dan lain-lain.
9. Jamin dan lindungi hak-hak buruh migran, pekerja perikanan, kelautan, dan lain lain.
10. Berlakukan pengangkatan seluruh pegawai honorer di pemerintahan menjadi pegawai tetap negara dengan gaji yang layak.
11. Stabilkan harga beras dan harga-harga sembako lainya.
12. Tolak kenaikan harga BBM, listrik, dan tarif tol.
13. Stop represifitas dan kriminalisasi terhadap aktivis, tenaga kesehatan dan jurnalis.
14. Wujudkan pendidikan gratis dan ilmiah bagi seluruh rakyat dan tolak industrialisasi pendidikan.
15. Wujudkan reforma agraria sejati, tolak system bank tanah, usir setan-setan tanah.
16. Jaga kelestarian lingkungan hidup, tolak perampasan dan penggusuran tanah-tanah rakyat.
17. Bangun industri nasional yang kuat dibawah kontrol rakyat.
18. Tegakkan demokrasi sejati, tolak politik dinasti.
19. Berikan jaminan sosial bagi seluruh pekerja.
20. Sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).
21. Wujudkan keadilan dan kesetaraan kerja bagi disabilitas sesuai UU no 8 tahun 2016.
22. Tolak diskriminasi SARA di lingkungan kerja.
23. Wujudkan program rumah murah bagi kelas pekerja
24. Jamin dan lindungi keselamatan kerja bagi kelas pekerja di sektor kognitif, kreatif, dan budaya.
25. Berikan hak untuk menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi bangsa Papua.
26. Revisi UU UMKM secara adil dan bermartabat.
27. Lindungi dan akui secara hukum pekerja lepas.

Sebagai informasi, aksi May Day dari mahasiswa dan buruh di depan Grahadi tersebut, fokus melakukan orasi, teater dan musikalisasi puisi, tanpa bertemu dengan pihak pemerintah.(ris/saf/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya
Kurs
Exit mobile version