Senin, 17 Juni 2024

Pemerintah Saudi Mulai Gulung Bagian Bawah Kiswah Kabah Jelang Puncak Haji

Laporan oleh Restu Indah
Bagikan
Proses penggulungan Kiswah Kabah, Rabu (22/5/2024). Foto: Restu suarasurabaya.net

Pemerintah Arab Saudi mulai menggulung kain hitam penutup Ka’bah atau kiswah jelang Puncak Haji, dan melilitnya dengan kain putih, pada Rabu (22/5/2024) lalu, usai pelaksanaan Salat Isya.

Pantauan suarasurabaya.net, kegiatan penggulungan kiswah itu dilakukan tepat saat kloter 10 jemaah haji Indonesia tiba di Masjidil Haram, Makkah, sehingga mendapatkan atensi khusus dari para jemaah di sana.

Penggulungan kiswah itu, merupakan cara Pemerintahan Arab Saudi mencegah jemaah menyentuh kiswah, serta melindungi dan memelihara kebersihannya, yang sudah dilakukan sejak 10 tahun lalu.

Terkait penggulungan kiswah itu, Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah Menteri Haji dan Umrah (Menhaj) Arab Saudi mengutip ayat suci Al-Quran tentang perintah haji, tepatnya Surah Al Hajj ayat 27 dalam akun X miliknya.

“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,” cuit Tawfiq Fawzan.

Petugas saat menggulung bagian bawah kiswah Kabah, Rabu (22/5/2024). Foto: Alharamainsa

Adapun langkah ini juga menjadi pertanda bahwa Arab Saudi sudah memberikan layanan dan atensi khusus kepada seluruh jemaah haji yang hadir dari berbagai belahan dunia.

Menhaj Arab Saudi juga menyertakan foto-foto penggulungan kiswah dan pemasangan kain putih itu serta menuliskan narasi di dalamnya. “Dalam persiapan musim haji 1445 H, semoga Allah menerima amal baik dari kami dan dari kalian,” cuitnya.

Sebagai informasi, penggulungan atau pengangkatan kiswah rutin dilakukan tiap tahun sekaligus untuk menandai datangnya musim haji, dan biasanya dilakukan dua minggu sebelum datangnya bulan Zulhijah.

Selain itu, penggulungan/pengangkatan kain hitam dari sutera mahal yang berlapis benang emas itu memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk melindungi dan memelihara kebersihan kiswah.
  2. Mencegah kiswah rusak/robek oleh banyaknya jemaah yang melakukan Tawaf (mengelilingi Ka’bah 7 kali berlawanan dengan arah jarum jam) yang menempel padanya.
  3. Mencegah munculnya kepercayaan takhayul di kalangan sejumlah jemaah bahwa kiswah memiliki khasiat/bisa mendatangkan keberuntungan. (bil/ipg)
Berita Terkait

..
Surabaya
Senin, 17 Juni 2024
25o
Kurs