Pemprov Jatim Angkut 400 Motor Warga untuk Diantar ke Kampung Halaman

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengangkut 400 kendaraan roda dua milik masyarakat untuk diantar ke kampung halamannya dalam momen mudik Lebaran Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, Sabtu (6/4/2024).

Progam pengangkutan kendaraan roda dua yang menggunakan delapan truk ini merupakan rangkaian agenda Mudik Gratis yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Jatim.

Bobby Soemiarsono Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Jawa Timur (Sekdaprov Jatim) mengatakan, program Pemprov Jatim tersebut merupakan bentuk kepedulian pemprov dalam memberi rasa aman kepada pemudik. Supaya masyarakat tidak perlu melakukan perjalanan jauh menggunakan roda dua.

“Ini kepedulian Pemerintah Provinsi Jatim untuk membantu masyarakat dalam melaksanakan mudik ini dengan aman dan nyaman,” kata Bobby saat ditemui suarasurabaya.net di Kantor Dishub Jatim.

Selain itu, program ini juga menjadi upaya pemprov untuk menekan angka kecelakaan selama mudik lebaran. Nantinya, masyarakat bisa memanfaatkan transportasi publik untuk mudik dan mengambil motor pribadinya di terminal setempat.

“Motor ini kan sebetulnya tidak dirancang untuk perjalanan jauh. Sehingga rawan terjadi kecelakaan, karena lawannya kan pasti kendaraan besar. Kemampuan pengemudi setiap orang kan tidak sama, tentunya hal itu membahayakan dan berisiko menambah korban jiwa,” ujarnya, Sabtu (6/4/2024) di Kantor Dishub Jatim.

Bobby menyebut, program angkut motor untuk dibawa kembali ke kota ini akan tersedia lagi di masa arus balik yang diprediksi berlangsung pada 15 April 2024 nanti.

“Motornya dikirim ke sini (Kantor Dishub Jatim) dinaikkan sesuai tujuannya diambil di sana, baliknya juga gitu, nanti diambil di sini (Kantor Dishub Jatim). Itu 15 April di masa akhir liburan,” jelasnya.

Sementara itu, Nyono Kadishub Jatim menyatakan bahwa perjalanan mudik menggunakan roda dua sangat tidak disarankan. Sebab tidak semua motor dirancang untuk perjalanan jauh lebih dari satu jam.

Kadishub Jatim itu juga mengimbau supaya masyrakat jangan terlalu mengandalkan motor selama masa unjung-unjung lebaran di wilayah lalu lintas lokal, karena masih berpotensi adanya kecelakaan jika pergerakan massa terlalu masif.

“Di lalu lintas yang jauh kita sudah bantu mereka dengan mengangkut kendaraannya dan menggunakan bus (mudik gratis). Tapi di lalu lintas mereka banyak menggunakan motornya, harus hati-hati juga,” katanya. (wld/bi/ipgl)