Kamis, 2 Mei 2024

Puskris Kemenkes Pulihkan Psikologi Anak-Anak Korban Gempa di Bawean

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Sejumlah tenaga kesehatan dari Puskesmas Sangkapura Bawean memberi pelayanan kesehatan keliling di Dusun Tanjungmulia, Desa Dekatagung, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Selasa (26/3/2024). Foto: Antara Ilustrasi - Sejumlah tenaga kesehatan dari Puskesmas Sangkapura Bawean memberi pelayanan kesehatan keliling di Dusun Tanjungmulia, Desa Dekatagung, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Selasa (26/3/2024). Foto: Antara

Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Puskris Kemenkes) menggelar program psikososial di Pulau Bawean, Gresik, sebagai upaya mengatasi gangguan psikologis untuk anak-anak terdampak gempa.

“Dari berbagai kejadian bencana, efek psikologis selalu ada pada anak-anak walaupun tidak terlihat secara langsung. Untuk mengurangi tekanan batin baik yang terlihat maupun tidak terlihat ini, kita memang perlu bergerak untuk membantu mereka,” kata Sumarjaya Kepala Puskris Kemenkes dilansir Antara, Sabtu (30/3/2024).

Sumarjaya menambahkan, upaya mengatasi gangguan psikologis atau mental health yang biasa disebut trauma healing ini umumnya dilakukan tak lama setelah terjadi bencana.

Gangguan psikologis seperti cemas dan panik dapat muncul akibat lemahnya ketahanan mental yang dimiliki individu. Karenanya program psikososial menjadi sangat penting diadakan di lokasi bencana.

“Berbagai upaya dapat dilakukan untuk membuat anak-anak korban gempa ini kembali bersemangat menjalani hari. Puskris bekerja sama dengan gerakan Mandalawangi Peduli turun ke lapangan dengan menggelar serangkaian kegiatan agar trauma pasca bencana dapat terobati,” ujar Sumarjaya.

Kegiatan tersebut dilangsungkan di enam desa di Bawean, yaitu Desa Kotakusuma dan Dekat Agung di Kecamatan Sangkapura, serta Desa Kepuh Legundi, Ponggo, Klumpang Gubuk dan Grejeg di Kecamatan Tambak.

Peserta di masing-masing titik kegiatan berkisar antara 80 sampai 130 anak. Acara diawali dengan menyanyi bersama, berbagi cerita, mendongeng, menggambar, dan diakhiri dengan berdoa. (ant/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
28o
Kurs