Senin, 14 Oktober 2024

Semeru Kembali Erupsi pada Jumat Pagi, Tinggi Letusan Capai 700 Meter

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Erupsi Gunung Semeru terpantau rekaman CCTV, Jumat (12/4/2024) pukul 03.31 WIB. Foto: Antara/ PVMBG

Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi dengan letusan setinggi 700 meter di atas puncak, pada Jumat (12/4/2024), pukul 03.31 WIB.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Jumat, 12 April 2024, pukul 03.31 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut,” kata Mukdas Sofian Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru dalam keterangan tertulis, Jumat (12/4/2024).

Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 186 detik.

Melansir Antara, berdasarkan laporan pengamatan kegempaan pada Jumat pukul 00.00-06.00 WIB tercatat sebanyak 10 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 48-187 detik.

Kemudian empat kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-5 mm dan lama gempa 55-57 detik. Lima kali gempa harmonik dengan amplitudo 4-15 mm dan lama gempa 327-1129 detik.

Selanjutnya satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 10 mm, S-P 3 detik dan lama gempa 25 detik, serta enam kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-32 mm, S-P 14-69 detik dan lama gempa 40-153 detik.

Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi bahwa masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius lima km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (material pijar).

Masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Senin, 14 Oktober 2024
28o
Kurs