
Delapan korban luka dalam tragedi ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo masih dirawat di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo pada Rabu (1/10/2025).
Dokter Atok Irawan Dirut RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo menyebut, dari delapan korban itu, yang paling parah adalah Nur Ahmad, korban yang lengan kirinya harus diamputasi saat evakuasi.
Hari ini, semua pasien menunjukkan kondisi medis membaik. Meski masuh harus menjalani perawatan dan diobservasi di rumah sakit.
“Malah ada satu pasien yang kemarin operasi di jari-jari yang pagi itu sekarang mau pulang,” ungkapnya ketika ditemui di rumah sakit, Rabu siang.
Selain fisik, kondisi psikologis semua korban dalam keadaan baik, termasuk Nur Ahmad.
“Saya ajak ngobrol (Nur Ahmad) tinggal ada pusing sedikit karena ada benturan kepala. Tapi CT-Scan-nya semua normal,” bebernya.
Meski begitu, dokter rumah sakit tetap konsultasi dengan psikolog untuk rencana trauma healing.
“Saya lihat anak-anak tabah senyum-senyum gitu termasuk Nur Ahmad. Fase denial-nya sudah hilang. Insyaallah keluarga juga baik. Kalau keluarga mendukung perawatan, komunikasi baik (maka perawatan akan lancar),” ungkapnya.
Hingga siang ini, belum ada penambahan korban luka maupun korban jiwa di RSUD. Ia masih terus memantau kabar dari lokasi kejadian, di mana upaya evakuasi terus berlangsung meski belum membuahkan hasil.
“Iya situasi yang terjadi di mana tim SAR kesulitan. Apalagi semalam ada gempa ya,” tandasnya. (lta/saf/ipg)