Senin, 17 November 2025

Atasi Pengangguran Sarjana, Dikti Perkuat Link and Match Kampus dan Industri

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Khairul Munadi Dirjen Dikti Kemdiktisaintek saat memaparkan Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 di Surabaya, pada Senin (17/11/2025). Foto: Risky suarasurabaya.net

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mendorong penguatan link and match antara kampus dan industri untuk mengatasi masalah pengangguran sarjana.

Khairul Munadi Dirjen Dikti Kemdiktisaintek mengakui bahwa masalah keselarasan atau link and match antara lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan industri masih menjadi tantangan.

“Memang masih terjadi gap kebutuhan di industri dengan produksi sumber daya kita,” katanya seusai konferensi pers menyambut Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 di Surabaya, Senin (17/11/2025).

Kunci penyelesaian masalah tersebut menurutnya, harus ada pertemuan antara dua kebutuhan, yakni kebutuhan dari sisi industri dan sisi penyelenggara pendidikan tinggi.

Selama ini, kata dia, interaksi antara perguruan tinggi dan industri masih belum berjalan optimal, sehingga sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan kampus belum selaras dengan permintaan dunia kerja.

Selain itu, ia juga menyoroti masih minimnya platform untuk mempertemukan lulusan mumpuni dengan industri.

“Yang namanya link and match kan keduanya butuh. Bukan di sini butuh apa, ini supply-nya sesuai dengan kebutuhan. Tapi selama ini barangkali karena tidak bertemu sehingga tidak terjadi interaksi,” ucapnya.

Kendati belum maksimal, pihaknya optimistis link and match ke depan akan bisa diterapkan dengan baik, apalagi sudah banyak perguruan tinggi yang mampu menghasilkan lulusan terampil dan tidak hanya diserap pasar nasional, tapi juga telah bekerja di luar negeri.

“Beberapa perguruan tinggi kita sebetulnya tidak hanya menghasilkan tenaga-tenaga terampil yang dibutuhkan di nasional, bahkan sudah keluar negeri. Sebenarnya SDM kita sudah memenuhi kriteria,” ungkapnya.

Pihaknya berharap, rangkaian KPPTI 2025 yang digelar untuk pertama kalinya pada 19-21 November di Surabaya mendatang, bisa menjadi momentum untuk mendekatkan perguruan tinggi dan industri.

“Kita berharap, dengan pertemuan ini bisa kemudian semakin didekatkan, karena terbukti ada perguruan-perguruan tinggi yang memang sudah baik ke sana, tapi memang belum semua. Kita berharap ini bisa terus berlanjut,” tandasnya. (ris/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 17 November 2025
26o
Kurs