
Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) menggelar pertemuan bersama Mayjen TNI Rudy Saladin Pangdam V Brawijaya. Dalam pertemuan tersebut terdapat usulan supaya para santri mendapat akses untuk menjadi anggota TNI.
KH. Abdul Muhaimin Ketua Umum DPP IPI berharap, melalui audiensi ini ada kerjasama yang bisa diproyeksikan ke depan untuk membangun bangsa lebih baik dari sisi mental, moral maupun secara personal.
“Dengan koordinasi dan konsolidasi ini maka kita bisa menjalankan program kebangsaan terutama yang bisa berkontribusi untuk masyarakat terutama pesantren,” kata Abdul, Kamis (15/5/2025).
Dia juga mengutarakan bahwa semangat elemen santri dalam menjaga bangsa tidak perlu diragukan lagi. Menurut Abdul, sejarah perjuangan membela bangsa tidak bisa lepas dari peran santri dalam momen pertempuran di Surabaya.
Lebih lanjut Abdul mengatakan, pihaknya berharap supaya para santri mendapat akses lebih mudah untuk menjadi anggota TNI. Menurutnya itu bisa menjadi langkah strategis untuk membangun disiplin mentalitas dan keterikatan pada nilai kebangsaan.
“Kalau semangat kebangsaan pesantren tidak perlu diragukan. NKRI harga mati itu juga dari pesantren dan seandainya ada sensus orang yang meninggal demi kemerdekaan, saya yakin 80 persen dari pesantren,” katanya.
“Persoalannya kemudian bagaimana ini bisa menjadi sebuah program yang terencana baik dari pesantren maupun pihak Kodam sendiri,” sambungnya.
Di sisi lain, Mayjen TNI Rudy Saladin menyambut baik kedatangan ketua umum IPI dan rombongan. Ia menyebut banyak program yang harus direalisasikan bersama para santri.
“Banyak program-program yang perlu kita realisasikan dengan adek-adek pesantren dan akan mengambil langkah konkrit. Banyak hal yang bisa direalisasikan Kodam dengan para santri untuk mendukung program Presiden,” tuturnya.
Dalam waktu dekat, Pangdam V Brawijaya akan menjalankan program kunjungan ke sejumlah pesantren. Sebelumnya, pihaknya sudah berkunjung ke Pesantren Tambak Beras dan Tebu Ireng.
Sementara itu terkait usulan para santri supaya lebih mudah untuk menjadi anggota TNI, Pangdam V/Brawijaya akan membuka kesempatan tersebut.
“Namun intinya kita siap membantu dan membina agar para santri bisa melakukan tahapan tes dengan baik,” ujarnya.
Selama ini kata Mayjen TNI Rudy, terdapat jalur khusus untuk masuk TNI, yakni lewat program sahabat santri. Menurutnya pesantren sendiri lebih siap secara disiplin, kesehatan dan ilmu pengetahuan.
“Santri lebih familiar dengan kehidupan dengan militer,” tandasnya.(wld/bil/ham)