
Sulasmi mengenang Haikal keponakannya, santri Pondok Pesantren Al Khoziny yang baru mondok 3 bulan, kini masih terjebak reruntuhan musala ambruk.
Sosok Haikal yang manja dirindukan keluarga, karena setiap jam 1 siang, selalu minta dikirimkan ayam geprek atau ayam goreng melalui online food ke pondok pesantren, tapi hari Senin (29/9/2025) sebelum kejadian pukul 15.00 WIB, tidak ada telepon seperti biasanya.
“Ada apa kok anaknya nggak bisa makan gitu. Biasanya bapaknya ngirim. Kok rasa kangen gitu firasatnya itu,” katanya, Rabu (1/10/2025).
Ia menitip harapan, agar bocah 13 tahun yang dikenal cerewet dan manja itu bisa segera dievakuasi.
“Ya, mau dievakuasi itu dan mau ke tempat luar gitu. Iya. Kemungkinan hari ini. Tadi malam kan enggak berhasil,” imbuhnya.
Terhitung sejak Senin, 3 hari sudah pihak keluarga menunggu Haikal yang terakhir dipastikan masih hidup di bawah reruntuhan bangunan.
“Masih Hidup masih. Tapi kan sudah 3 hari kan,” katanya.
Keluarga hanya bisa berharap kabar baik dari tim penyelamat.
“Iya katanya, tapi kan enggak tahu pasti. Itu kan kata Basarnas saja, orangtuanya kan enggak boleh masuk,” paparnya.
Sembari menunggu kabar, keluarga juga memantau ambulans pembawa korban di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo.
“Mulai tadi malam jam 10.00 WIB. Katanya (Haikal) mau langsung ke sini. Sampai sekarang belum ada. Apa kabar si Haikal ini,” tandasnya. (lta/ipg)