
Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim memfasilitasi 60 murid SMK di Jawa Timur untuk mengikuti proses sertifikasi melalui program Pengembangan dan Pelatihan Sertifikasi Kompetensi serta Uji Kompetensi.
Sertifikasi tersebut menyasar empat bidang kompetensi keahlian, yakni tata boga, tata busana, tata kecantikan, dan teknik pendingin tata udara.
Aries Agung Paewai Kepala Dindik Jatim mengatakan, sertifikasi menjadi syarat penting untuk terjun di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), apalagi saat ini berada dalam dinamika perkembangan teknologi yang semakin pesat.
“Dengan berbekal sertifikasi sebagai bagian dari portofolio mereka, baik DUDI atau pemerintah akan mengapresiasi. Karena yang dilihat tidak hanya skill saja, tapi DUDI juga akan melihat bukti dari perkembangan kompetensi atau skill melalui sertifikat yang dimiliki,” katanya, Senin (12/5/2025).
Proses sertifikasi merupakan hasil pengembangan dan pelatihan para murid. Karena menurutnya, tidak cukup hanya dengan pelatihan dan peningkatan skill saja, melainkan perlu sertifikasi agar lebih optimal.
Dalam peninjauanya, ia mengatakan bahwa pelaksanaan sertifikasi di empat bidang kompetensi berjalan dengan bagus. Ia menyebut, para murid melaksanakan dengan semangat.
“Kita harapkan mereka bisa lulus 100 persen ya. Karena tingkat kesulitan materi uji sertifikasi juga cukup sulit. Tapi saya juga melihat semangat anak-anak selama mengikuti proses sertifikasi. Mudah-mudahan mereka mendapatkan hasil terbaik,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan bahwa dalam proses sertifikasi ada beberapa kesempatan bagi murid untuk remedial. Jika tidak lulus di tahapan uji materi teori atau praktek, maka akan dilakukan ujian kembali.
Sertifikasi yang telah digelar sejak 2021 itu, lanjut dia, menyasar sekolah-sekolah yang berada di wilayah pinggiran, karena kebutuhan kompetensi di beberapa sekolah dinilai belum lengkap terpenuhi.
“Kita pilih terbaik karena belum tentu kompetensi di akademik paripurna, tapi skillnya kurang. Ini terlihat saat kita dibagikan kuesioner ada materi yang ternyata mereka belum dapat. Di UPT Dindik melaui program ini kita penuhi,” katanya.
Sementara itu, Endang Winarsih Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Teknis dan Keterampilan Kejuruan (UPT PTKK) mengatakan, puluhan murid sebelumnya telah mengikuti pelatihan dan pengembangan kompetensi di kelas reguler tahun 2024 dan 2025. Dari kelas itu, dipilih tiga terbaik untuk mengikuti kelas akselerasi dan uji sertifikasi.
Program sertifikasi itu, kata dia, merupakan upaya dalam menyiapkan lulusan SMK yang kompeten, tersertifikasi, dan siap bersaing di dunia kerja. Apalagi selama pelatihan dan pengembangan kompetensi, para murid di dampingi oleh tenaga expert.
“Kita berharap anak-anak kita bisa lulus meskipun dengan jangka waktu pelatihan yang cukup pendek yakni tujuh hari. Tapi kita berharap mereka dapat hasil memuaskan untuk bekal DUDI mendatang,” tandasnya.
Seperti diketahui, dalam program ini Dindik Jatim bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) di bawah naungan Ditjen Vokasi Kemedikdasmen. Sertifikasi ini memiliki standar Kerangka Kerja Nasional Indonesia (KKNI) yang bertaraf nasional. (ris/saf/ipg)