
Melihat maraknya fenomena tawuran hingga bullying, yang melibatkan anak usia sekolah dasar hingga menengah pertama, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya minta supaya mata pelajaran (mapel) wawasan kebangsaan masuk dalam muatan lokal.
Hal itu disampaikan Eri Cahyadi saat merespons pemaparan inovasi Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kota Surabaya.
Menurut Eri, anak-anak yang berpotensi nakal, harus dapat pendekatan yang berbeda dari lainnya. Di sini, peran guru sangat penting dan harus bisa memetakan hal itu.
“Anak-anak yang berpotensi nakal ini biasanya juga disebabkan karena tidak mendapat perhatian dari orang tua. Sehingga, guru juga harus peka terhadap itu, dan memberikan perhatian khusus,” terangnya pada Sabtu (8/3/2025).
Eri melihat, saat ini anak-anak seperti tidak takut lagi terhadap hukuman yang diberikan pihak sekolah. Hal ini mungkin saja terjadi karena adanya perubahan zaman.
“Kalau zaman dulu, kita dijewer saat berbuat kesalahan atau melanggar peraturan adalah hal biasa. Sekarang, kita nggak bisa melakukan itu, karena masuk dalam kategori kekerasan,” ungkapnya.
Sehingga, lanjut Eri, sekolah harus segera memiliki laporan terkait anak-anak yang berpotensi nakal dan memanggil wali murid untuk duduk bersama.
“Duduk bersama ini dilakukan untuk membahas sanksi apa yang bisa dilakukan pihak sekolah sebagai efek jera kepada murid,” tandasnya. (kir/saf/faz)