Rabu, 14 Mei 2025

Evaluasi Sistem Syarikah Dinilai Mendesak Dalam Musim Haji 2025

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Akomodasi seperti penginapan juga disiapkan oleh syarikah yang dipilih kerajaan Arab Saudi untuk melayani jemaah haji 2025. Foto: Aini Kusuma Radio Suara Surabaya

Penerapan sistem syarikah dalam penyelenggaraan haji tahun 2025 menuai keluhan dari sejumlah jemaah calon haji Indonesia.

Sistem ini dinilai membingungkan dan berdampak pada kenyamanan ibadah jemaah. Tak terkecuali jemaah dari Embarkasi Surabaya.

Aini Kusuma penyiar Radio Suara Surabaya dalam Catatan Haji yang didukung Shafira Tour & Travel dari Tanah Suci melaporkan, banyak jemaah dari Embarkasi Surabaya ditempatkan di Sektor 10, kawasan Misfalah, tanpa kejelasan dan koordinasi yang matang.

Menanggapi hal tersebut, M. As’ad Anam Ketua Sektor 10 angkat suara. Ia menyebut akan merapatkan barisan untuk mengurai masalah ini.

“Secepatnya kami akan melakukan rapat bersama Ketua Sektor 1 hingga 10, serta perwakilan syarikah yang ditunjuk oleh Pemerintah Arab Saudi,” kata M. As’ad Anam.

Anam mengatakan, evaluasi itu diharapkan menghasilkan formula agar tidak menggaggu kenyamanan ibadah bagi jemaah calon haji asal Indonesia.

Sistem syarikah yang diterapkan tahun ini dianggap mendadak dan tidak sesuai dengan pengelompokan kloter yang telah disusun sejak di Tanah Air.

Akibatnya, banyak pasangan suami istri terpisah, begitu pula jemaah lanjut usia yang tidak berada dalam satu kelompok dengan pendampingnya.

Anam menjelaskan, sebelumnya jemaah Indonesia hanya dilayani oleh satu lembaga, yakni Muasasah atau Mashariq. Namun pada musim haji 2025 ini, jumlah penyedia layanan atau syarikah meningkat menjadi delapan perusahaan.

Syarikah merupakan perusahaan yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk menangani berbagai aspek pelayanan haji, mulai dari transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga logistik.

Selain soal pengelompokan, beberapa jemaah juga mengeluhkan adanya permintaan uang tip dari sopir bus atau petugas layanan.

Menanggapi hal ini, Rima, salah satu pengurus syarikah yang ditemui di Makkah, menegaskan bahwa tak ada biaya tambahan seperti tip untuk layanan apa pun.

“Jika ada oknum yang meminta tip, apalagi dengan paksaan, segera foto dan laporkan ke petugas haji di sektor masing-masing. Kami akan menindaklanjuti,” tegas Rima.

Pihak syarikah pun mengimbau jemaah untuk aktif menyampaikan keluhan, termasuk soal kamar yang terpisah atau pelayanan konsumsi dan transportasi yang bermasalah, agar bisa segera ditindaklanjuti oleh otoritas terkait. (saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Rabu, 14 Mei 2025
26o
Kurs