
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Timur Jauh Rusia pada Rabu (30/7/2025) pagi. Gempa tersebut memicu peringatan tsunami di Jepang dan Hawaii.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi pada kedalaman dangkal 19,3 kilometer (12 mil). Pusat gempa dilaporkan sekitar 250 kilometer dari Hokkaido, pulau paling utara Jepang. Meski begitu, gempa hanya terasa sedikit di wilayah tersebut.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) segera mengeluarkan peringatan tsunami, dengan potensi gelombang setinggi 3 meter yang diperkirakan akan menyapu pantai timur dan timur laut Jepang. Peringatan tsunami ini dikeluarkan pada pukul 08.37 waktu setempat, dan disertai dengan imbauan agar warga tidak mendekati pantai atau masuk ke laut sampai peringatan dicabut.
“Gelombang tsunami sedang menuju pantai. Evakuasi secepat mungkin,” kata JMA dalam pembaruan terpisah, dilansir dari DW.
Sergei Lebedev Menteri Situasi Darurat Kamchatka, mengonfirmasi adanya tsunami setinggi 3-4 meter yang tercatat di beberapa wilayah tersebut. Ia meminta penduduk untuk menjauh dari garis pantai sebagai langkah pencegahan.
Selain Jepang dan Rusia, Sistem Peringatan Tsunami AS juga mengeluarkan peringatan untuk wilayah pantai Rusia dan Jepang, serta peringatan tingkat rendah untuk negara bagian Hawaii dan wilayah Kepulauan Guam, serta Mikronesia.
Vladimir Solodov Gubernur Kamchatka menyebut gempa ini sebagai yang “terkuat dalam beberapa dekade.” Meskipun belum ada laporan korban luka, sebuah taman kanak-kanak dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.
Di Kamchatka, cabang Kementerian Layanan Darurat Rusia, memperingatkan bahwa gelombang tsunami setinggi 32 centimeter mungkin akan mencapai pantai, mendorong pihak berwenang untuk meminta masyarakat menjauh dari garis pantai. (saf/ipg)