Rabu, 30 April 2025

Idulfitri Momentum Meningkatkan Ketakwaan dengan Saling Memaafkan

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi. Saling memaafkan. Foto: Shutterstock

Idulfitri menjadi momentum bagi umat muslim untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan saling memaafkan antar sesama.

Ustadz Arfan Muammar Sekretaris Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim) mengatakan, ada tiga tahapan sebagai orang bertakwa dalam menyikapi kesalahan dari sesama.

Pertama, menahan amarah. Sebagai seorang muslim, ia menekankan pentingnya mengendalikan emosi, karena jika tidak, bisa mendatangkan tindakan-tindakan negatif.

“Nabi pernah memberi nasihat kepada seseorang yang datang meminta nasihat. Nabi berkata ‘jangan marah’, dan mengulanginya beberapa kali,” katanya dalam khutbah Idulfitri di Jalan Pahlawan, Bubutan, Surabaya, Senin (31/3/2025).

Kedua, memberi maaf. Ia mengatakan bahwa orang yang mampu menahan amarah, belum tentu telah memaafkan. Oleh karena itu, sikap yang lebih baik dalam merespon kesalahan adalah dengan memberi maaf sebelum orang tersebut meminta maaf.

“Jangan dendam, karena dendam adalah perbuatan tercela. Di samping dosa melakukannya, juga dapat merusak dan merugikan diri sendiri,” ucapnya Kaprodi S2 Pendidikan Islam Pascasarjana Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya tersebut.

Ketiga, berbuat ihsan atau baik. Ia mengatakan bahwa sikap terbaik merespons kesalahan setelah menahan amarah dan memberi maaf adalah membalas keburukannya dengan kebaikan. Dalam Al-Quran, hal itu disebut ihsan, dan orang yang berbuat kebaikan disebut Muhsinin.

“Sikap yang ketiga ini memang sesuatu yang yang sangat berat untuk dikerjakan. Enaknya memang balas-balasan, kalau orang baik kita baik, kalau orang jahat kita jahat. Tapi itu bukan sifat mulia,” ucapnya.

Umat muslim telah melalui bulan suci ramadan. Selama bulan puasa tersebut, menjalani berbagai ujian dan ibadah untuk meningkatkan takwa, sehingga makna kemenangan adalah bagi orang-orang bertakwa.

“Karena tujuan orang yang berpuasa di bulan ramadan adalah menjadi orang-orang yang bertakwa. Nah harapannya, jika ada orang lain berbuat salah kepada kita, maka kita memaafkannya,” katanya.

Perjalanan spiritual dari ramadan hingga idulfitri, kata dia, juga harus dijadikan sebagai momentum untuk mempererat tali silahturahmi antar sesama. “Sebagai umat islam tentu harus meningkatkan solidaritas,” pungkasnya. (ris/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Rabu, 30 April 2025
28o
Kurs