Rabu, 12 November 2025

Indonesia Dukung Palestina di Sektor Pertanian hingga Agroindustri

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Andi Amran Sulaiman (kanan) Menteri Pertanian Republik Indonesia bertemu dengan Zuhair Al-Shun (kiri) Duta Besar Palestina untuk Indonesia di Jakarta, Kamis (30/10/2025). Foto: Antara

Pemerintah Indonesia mendukung Palestina di sektor pertanian lewat penyediaan lahan investasi 10 hingga 15 ribu hektare di Kalimantan Utara, yang akan dikembangkan menjadi kawasan pangan, peternakan, hingga agroindustri terpadu berkelanjutan.

“Bagi kami membantu Palestina bukan hanya soal pangan, tapi soal kemanusiaan,” kata Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian (Mentan) RI dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (1/11/2025) dilansir Antara.

Amran menegaskan Indonesia serius membangun kerja sama pangan yang berorientasi pada kemanusiaan bagi rakyat Palestina.

Dukungan Indonesia diwujudkan secara nyata melalui investasi dan pengembangan pertanian berkelanjutan. “Saudara-saudara kita di sana berhak mendapatkan kehidupan yang layak, termasuk hak atas pangan,” ujar Mentan.

Amran mengaku telah melakukan pertemuan dengan Zuhair Al-Shun Duta Besar Palestina untuk Indonesia dalam rangka membahas hal tersebut. Sebagai langkah awal, Indonesia menyediakan lahan investasi bagi Palestina seluas 10 hingga 15 ribu hektare di Kalimantan Utara.

Lahan tersebut akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu untuk perkebunan pangan, peternakan dan agroindustri, dengan melibatkan BUMN, sektor swasta, dan mitra kebijakan internasional di Asia Tenggara dan negara sahabat lainnya.

“Palestina menjadi bagian penting dalam inisiatif ini,” ujar Amran.

Amran menegaskan Indonesia akan terus mendukung Palestina, khususnya melalui pengembangan hortikultura, transfer teknologi dan pelatihan SDM pertanian.

“Indonesia berdiri bersama Palestina, tidak hanya secara diplomatik, tetapi juga melalui kerja sama konkret di bidang pangan. Ini bentuk dukungan yang membumi,” katanya, menegaskan.

Sementara itu, Zuhair Al-Shun mengapresiasi komitmen Indonesia, dan menyebut kerja sama itu sebagai tonggak sejarah baru hubungan bilateral yang memperkuat solidaritas dan kolaborasi lintas sektor antarbangsa.

Zuhair juga menyampaikan bahwa kunjungan tim teknis investasi Palestina ke Indonesia kemungkinan tertunda sementara karena situasi keamanan di Palestina yang belum kondusif.

Namun ia memastikan pemerintah Palestina akan tetap melanjutkan koordinasi dan menantikan waktu terbaik untuk pelaksanaan proyek tersebut.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada pemerintah Indonesia atas konsistensi dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina.

“Saya sangat hormat terhadap negara ini, karena saya tahu bagaimana Indonesia bekerja keras untuk kami. Saya sudah delapan tahun di sini. Jika saya sudah tidak menjabat, saya tidak akan meninggalkan negara ini. Itu janji saya kepada Anda,” ujar Zuhair.

Selain investasi lahan, kerja sama Indonesia-Palestina juga mencakup pertukaran teknologi pertanian berkelanjutan, seperti irigasi hemat air, pertanian gurun, pengembangan benih tahan iklim, serta sistem pertanian modern berbasis digital dan hidroponik.

Di bidang sumber daya manusia (SDM), Indonesia akan memperluas kuota pelatihan bagi petani muda dan pejabat pertanian Palestina, termasuk magang di lahan pertanian terintegrasi di Kalimantan dan Sulawesi.

Sebagai tindak lanjut, kedua negara akan membentuk Komite Kerja Bersama (Joint Working Committee) pada awal 2026 untuk memfinalisasi rencana aksi dan memastikan pelaksanaan tepat waktu dari seluruh inisiatif yang telah disepakati. (ant/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 12 November 2025
30o
Kurs