Kamis, 1 Januari 2026

Jalan Tunjungan Tetap Dipadati Warga Walau Tahun Baru Tanpa Kembang Api

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Hotel Majapahit masih menjadi spot foto favorit di malam pergantian tahun di Jalan Tunjungan, Surabaya, Rabu (31/12/2025). Foto: Akira suarasurabaya.net

Walau pada perayaan Tahun Baru 2026 Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau agar masyarakat tidak menyalakan kembang api, hal itu tidak mengurangi antusiasme masyarakat merayakan tahun baru di Jalan Tunjungan.

Pantauan suarasurabaya.net, situasi Jalan Tunjungan semakin ramai menjelang pergantian tahun.

Beberapa warga terpantau merayakan pergantian tahun dengan sekadar makan, ngopi, hingga jalan-jalan. Bahkan, gerai photobooth yang ada di sepanjang Jalan Tunjungan tidak pernah sepi dari antrean.

Husni Habibullah (34) warga Wiyung, Surabaya yang menghabiskan malam pergantian tahun di Jalan Tunjungan, mengaku tidak masalah jika perayaan tahun baru tanpa ada pesta kembang api.

“Sebenarnya tanpa perayaan kembang api pun, tidak mengurangi kemeriahan pergantian tahun baru. Terlebih, kita harus berempati pada saudara-saudara kita di Sumatera yang sedang kesusahan,” katanya, pada suarasurabaya.net, Rabu (31/12/2025).

Menurutnya, ada banyak opsi untuk merayakan tahun baru meski tanpa pesta kembang api. Seperti jalan-jalan atau berkumpul bersama keluarga dan teman dekat.

Sambil menunggu pergantian tahun baru, masyarakat memanfaatkan kubik di pinggiran Jalan Tunjungan untuk duduk, Rabu (31/12/2025). Foto: Akira suarasurabaya.net

Sementara itu, untuk resolusi tahun 2026, Husni berharap Kota Surabaya bisa lebih baik dan damai lagi.

“Masyarakat bisa lebih rukun, dan terlepas dari isu-isu rasis. Selain itu untuk Pemerintah Indonesia, diharapkan bencana tahun ini bisa menjadi pembelajaran untuk lebih sigap lagi,” harapnya.

Selain warga Surabaya, Jalan Tunjungan juga diramaikan oleh warga dari luar Kota Surabaya. Salah satunya adalah keluarga Ngujianto dari Cepu, Jawa Tengah.

Tiap momen perayaan tahun baru, Ngujianto dan keluarga selalu merayakan di Puncak, Bogor. Tapi, karena anak-anak merasa bosan dengan suasana di sana, Ngujianto berinisiatif mengajak ke Surabaya.

“Biasanya ke Puncak, Bogor. Tapi anak-anak lagi bosan. Jadinya ke Surabaya saja, sekalian mau lihat-lihat Jalan Tunjungan yang katanya jadi ikon baru di sini,” ungkapnya.

Pengalaman pertama Ngujianto dan keluarga ke Surabaya ternyata tidak mengecewakan. Banyak kuliner yang dicoba dan tempat-tempat wisata untuk dikunjungi.(kir/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 1 Januari 2026
26o
Kurs