
Sejumlah jemaah calon haji asal Jember tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada Sabtu (10/5/2025) kemarin.
Namun, dua di antaranya harus mendapatkan perawatan medis karena mengalami gangguan kesehatan berupa demensia.
Dua jemaah yang tergabung dalam kloter 32 itu mengaku ingin pulang ke rumah dengan alasan yang beragam. Ada yang hanya ingin pulang saja, juga ada yang karena harus memberi makan sapi.
Menurut dr Mochammad Gesta Robi Farmawan Ketua Tim Bidang Kesehatan PPIH Surabaya menerangkan, dua jemaah calon haji itu kini sedang menjalani perawatan.
“Satu orang dirawat di Rumah Sakit Menur. Satunya lagi masih kami tangani di klinik Asrama Haji,” katanya, Minggu (11/5/2025).
Menurut Gesta, kondisi lingkungan yang baru dan kesulitan melakukan adaptasi, memicu gangguan perilaku pada calon jemaah haji, terutama lansia.
Gesta menambahkan, meski upaya pencegahan sudah dilakukan, kasus seperti ini masih sering terjadi. Sehingga, ia meminta agar ada pengawasan lebih ketat terhadap jemaah lanjut usia.
Gesta juga mengatakan bahwa jemaah haji dengan kondisi demensia, boleh melakukan badal haji dan digantikan oleh anaknya.
“Boleh saja hajinya dibadalkan ke anaknya, karena kasihan juga kalau dipaksakan berangkat,” ungkapnya.
Hingga kini, tim kesehatan akan terus melakukan pemantauan dan memastikan kestabilan kondisi dua jemaah lansia tersebut.
Lebih lanjut, Gesta berharap ada regulasi khusus untuk penanganan jemaah dengan gangguan daya ingat, demi menjaga aspek kemanusiaan. (kir/saf/iss)