
Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan duka atas peristiwa yang menimpa santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo pada Senin (29/9/2025) sore.
Salah satu bangunan di Ponpes Al Khoziny runtuh pada Senin sekira pukul 15.00 WIB. Puluhan orang mengalami luka-luka, dan satu di antaranya meninggal dunia.
“Kami sangat berduka atas musibah ini. Keselamatan para santri Al Khoziny dan warga pesantren menjadi prioritas utama. Bantuan segera diturunkan, dan pemulihan fasilitas akan kami lakukan secepat mungkin,” terang Amin Suyitno Dirjen Pendidikan Islam Kemenag dalam, Senin.
Sejak kejadian, Ditjen Pendidikan Islam telah berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur (Jatim) agar mendampingi pesantren dalam proses penanganan korban.
Tim lapangan juga dikerahkan untuk memastikan santri dan jemaah terdampak mendapat pertolongan medis yang layak.
Kemenag mengajak para pihak, mulai dari ormas Islam, pesantren, hingga masyarakat luas, untuk memberikan dukungan moril maupun materil bagi Ponpes Al Khoziny.
Selain itu, lanjut Suyitno, pihaknya juga telah mengarahkan survei teknis terhadap kondisi bangunan pesantren. Hal ini dilakukan untuk menelusuri penyebab kerusakan sekaligus memetakan risiko pada bangunan lain di sekitar pesantren.
“Fokus kami saat ini memastikan evakuasi berjalan lancar, korban mendapat perawatan maksimal, dan aktivitas pesantren dapat kembali berlangsung dengan aman. Evaluasi teknis juga akan diperketat agar peristiwa serupa tidak terulang,” jelas Suyitno. (saf/faz)