Kamis, 13 November 2025

Kemenag Tegaskan Groundbreaking Pembangunan Al Khoziny Dilakukan 2025

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Basnang Said (kiri) Direktur Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) saat memberikan keterangan di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Kamis (13/11/2025). Foto: Antara

Basnang Said Direktur Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan pembangunan ulang Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) yang ambruk beberapa waktu lalu akan dilakukan pada 2025.

Dalam kunjungannya ke Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Kamis (13/11/2025), Basnang mengatakan bahwa setelah proses administrasi rampung, dalam waktu dekat, groundbreaking pembangunan Ponpes Al Khoziny akan dilakukan.

“Memastikan dulu administrasinya, seperti apa posisi tanahnya, kemudian hal lainnya harus dipastikan dulu. Tetapi insya Allah akan dilakukan groundbreaking di 2025 ini,” katanya seperti dikutip Antara.

Perkembangan rencana pembangunan ulang itu ia sampaikan setelah melakukan diskusi dan sowan kepada KH Abdussalam Pengasuh Ponpes Al Khoziny.

Basnang mengatakan bahwa proses pembangunan kembali akan segera dimulai begitu seluruh aspek administratif selesai dipastikan.

“Tadi kita sudah berdiskusi dan sowan ke Kiai Haji Abdussalam sebagai pengasuh Al Khoziny,” ujarnya.

Terkait pendanaan, Basnang menyebut bahwa pembiayaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tapi ia tidak merinci berapa besaran anggaran untuk pembangunan ponpes tersebut, karena menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Mengenai kemungkinan kehadiran Presiden dalam groundbreaking, ia mengatakan hal tersebut masih dalam proses komunikasi oleh Kementerian PU dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Basnang menyampaikan pesan dari KH Abdussalam mengenai perhatian pemerintah pusat kepada pesantren.

Menurutnya, perhatian itu disyukuri, namun karakter pesantren harus tetap terjaga. Ia menegaskan bahwa pembangunan ulang tidak boleh mengubah jati diri pesantren.

“Pokoknya tetap. Semua itu tidak mengubah karakter yang dimiliki selama ini sebagai bentuk kekuatan pesantren,” tuturnya. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 13 November 2025
25o
Kurs