
Setidaknya dua lusin orang meninggal setelah sekelompok orang bersenjata menembaki wisatawan domestik yang sedang mengunjungi tempat wisata populer di Kashmir yang dikelola India.
Dilansir dari BBC pada Rabu (23/4/2025), serangan itu terjadi di Pahalgam, sebuah kota indah di Himalaya yang sering disebut “Swiss-nya India”.
Omar Abdullah Kepala Menteri wilayah tersebut, menyatakan bahwa serangan ini merupakan yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir terhadap warga sipil di kawasan tersebut.
Laporan menunjukkan bahwa banyak korban yang terluka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Narendra Modi Perdana Menteri Indiaberjanji bahwa para pelaku akan dibawa ke pengadilan. Ia menegaskan bahwa India akan terus berjuang melawan terorisme dan tekad tersebut tidak akan tergoyahkan.
Hingga saat ini, tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Wilayah Kashmir, yang mayoritas penduduknya Muslim, telah lama dilanda pemberontakan sejak 1989, meskipun tingkat kekerasan telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir.
Serangan itu terjadi di Baisaran, sebuah area pegunungan yang terletak sekitar tiga mil (5 km) dari Pahalgam.
Karena lokasi yang sulit dijangkau, kendaraan tidak dapat mencapai tempat kejadian, menurut Inspektur Jenderal Kepolisian Jammu dan Kashmir, Vidi Kumar Birdi. (saf/ipg)