
Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) bekerja sama dengan PT Pegadaian menggelar “Pelatihan Jurnalistik & Ujian Kompetensi Wartawan”, selama tiga hari sejak, Selasa (6/5/2025) hingga Kamis (8/5/2025), di Dafam Pacific Caesar Surabaya.
Kegiatan pelatihan dan UKW diikuti 26 jurnalis dari berbagai daerah seperti, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara.
Kristanto Hartadi Direktur LPDS menerangkan, kegiatan ini ditujukan untuk melihat kerja para jurnalis saat di lapangan, sesuai dengan kaidah atau teori yang dipelajari.
“Dengan begitu kita selaku penguji bisa melakukan cross check, apakah ada hal-hal yang perlu kita perbaiki,” terangnya ditemui suarasurabaya.net, Kamis (8/5/2025).
Kristianto melanjutkan, hal pertama yang perlu diseleksi oleh LPDS sebelum jurnalis mengikuti UKW yakni, media tempat mereka bekerja harus terverifikasi oleh Dewan Pers.
Alasan dilakukannya seleksi ini, kata Kristianto, salah satunya untuk melindungi masyarakat dari oknum yang tidak kredibel.
Kegiatan UKW ini juga menggandeng PT Pegadaian yang sadar terhadap pentingnya sertifikasi untuk para jurnalis, sekaligus mendukung produk pers berkualitas.
“UKW diharapkan jadi penyemangat untuk insan media bisa berkiprah lebih profesional sebagai jurnalis,” kata Beni Martina Maulan Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil XII Surabaya saat memberikan sambutan.
Selain itu, Beni juga berharap para jurnalis yang telah mengikuti kegiatan UKW dapat memiliki pemahaman lebih dalam soal Kode Etik Jurnalistik dan Hukum Pers.
Gelaran UKW ini, selain melibatkan jurnalis dari berbagai daerah, juga menguji tiga jenjang sekaligus. Di antaranya, jenjang Muda, Madya, Utama.
Fatih Kudus Jaelani Jurnalis Lombok Post sekaligus peserta UKW jenjang Utama mengaku, selama mengikuti UKW, ini yang menurutnya paling menegangkan.
Selain karena tim penguji yang dikenal sangat kompeten, Fatih melakukan ujian yang mana desc-nya belum pernah dilakukan.
“Kalau di jenjang Utama, tingkatannya memang untuk pemimpin redaksi. Saya katakan sulit karena kita diuji akan sesuatu yang belum pernah kita lakukan,” jelasnya.
Selama tiga hari melakukan kegiatan UKW, Fatih tidak merasakan ada kendala sedikit pun. Meski begitu, dia memiliki catatan untuk LPDS.
“Karena kita sekarang sudah mulai digitalisasi, saya berharap ke depannya kegiatan UKW juga bisa dilakukan lewat aplikasi atau sejenisnya,” tandasnya.(kir/ipg)