
Elon Musk menyebut Donald Trump tidak akan memenangi Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) 2024 tanpa dukungan darinya. Ia menyarankan, sudah waktunya Negeri Paman Sam membentuk partai politik baru.
“Tanpa saya, Trump akan kalah di pemilu. Demokrat akan menguasai DPR dan Partai Republik hanya unggul 51-49 di Senat. Begitu tidak tahu berterima kasih,” tulis Musk di platform X, Jumat (6/6/2025) waktu setempat.
Cuitan itu makin memanaskan perseteruan di antar keduanya. Sebelumnya Musk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan AS (DOGE).
Dalam unggahan yang sama, CEO Tesla dan SpaceX itu juga membagikan jajak pendapat kepada lebih dari 220 juta pengikutnya, dengan menanyakan apakah sudah saatnya membentuk partai politik baru di AS. Hasil awal menunjukkan lebih dari 84 persen responden setuju.
Sebelumnya pada hari yang sama, Trump menyampaikan kekecewaannya terhadap Musk. Hal ini menyusul kritik tajam dari orang terkaya di dunia itu atas rancangan undang-undang kebijakan belanja dan pajak andalan Trump.
“Saya sangat kecewa. Elon tahu isi dari RUU ini lebih baik daripada siapa pun yang ada di ruangan ini. Ia tidak masalah dengan RUU ini sebelumnya, tapi tiba-tiba berubah sikap setelah tahu mandat kendaraan listrik akan dipotong,” kata Trump saat menjamu Friedrich Merz Kanselir Jerman di Oval Office.
Mandat kendaraan listrik yang dimaksud adalah insentif pajak senilai hingga 7.500 dolar AS (setara Rp121 juta) bagi pembeli mobil listrik baru. Penghapusan insentif ini menjadi salah satu pemicu konflik.
Menanggapi tuduhan tersebut, Musk langsung membalas di X dengan mengatakan, “whatever,” dan membantah pernah melihat draf RUU itu saat masih berada di pemerintahan.
Ia menegaskan penolakan utamanya muncul karena RUU tersebut menghapus insentif kendaraan listrik dan tenaga surya, sementara subsidi untuk minyak dan gas tetap dipertahankan.
“RUU ini tidak pernah diperlihatkan kepada saya sekalipun, dan disahkan secara terburu-buru di malam hari tanpa sempat dibaca oleh anggota Kongres!” tulis Musk.
“Potong insentif EV dan surya kalau memang perlu, meski subsidi minyak dan gas tetap utuh (sangat tidak adil!!), tapi singkirkan tumpukan dana siluman menjijikkan dalam RUU ini. Dalam sejarah peradaban, belum pernah ada undang-undang yang besar dan indah sekaligus. Semua orang tahu itu! Pilihannya: besar dan jelek, atau ramping dan indah. Pilih yang ramping dan indah,” tambahnya.
Kritik Musk terhadap “RUU besar dan indah” Trump datang setelah laporan menunjukkan kebijakan tersebut berpotensi menambah defisit anggaran AS sebesar $2,42 triliun dalam sepuluh tahun ke depan.
“Merusak keuangan negara itu TIDAK oke!” tegas Musk pada hari Rabu sebelumnya di X.
Sementara itu, saham Tesla anjlok 10 persen pada perdagangan, Kamis (5/6/2025) sore waktu setempat, seiring memanasnya perseteruan antara Musk dan Trump. (bil/iss)