
Saifullah Yusuf Menteri Sosial (Mensos) menegaskan ratusan orang guru yang mundur karena tidak memenuhi panggilan penugasan untuk mengajar adalah mereka yang diterima di Sekolah Rakyat yang belum beroperasi.
“Ya, karena sekolahnya belum beroperasi, sehingga kami pastikan tidak mengganggu kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah maupun matrikulasi,” kata Gus Ipul sapaan Mensos saat ditemui di Jakarta, Kamis (31/7/2025) dilansir Antara.
Berdasarkan data Kementerian Sosial (Kemensos) tercatat ada 143 guru dari total 1.469 guru yang telah lolos seleksi untuk mengajar di Sekolah Rakyat, memilih mengundurkan diri atau tidak memenuhi panggilan penugasan.
Alasan pengunduran diri guru didominasi oleh penempatan yang jauh dari domisili serta hasil optimalisasi formasi oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN), yang membuat sejumlah guru ditempatkan daerah lain atau di luar provinsi asalnya.
“Mereka itu sudah dinyatakan lolos tapi tidak memenuhi panggilan. Ya, apapun itu kami menghargai keputusan para guru dan menyerahkan proses lanjutan sepenuhnya kepada BKN sebagai lembaga yang menangani status kepegawaian,” kata Mensos.
Meski begitu Gus Ipul menegaskan bahwa Kemensos memastikan posisi guru Sekolah Rakyat yang mengundurkan diri langsung digantikan oleh guru pengganti, yang juga melalui proses seleksi resmi.
Mekanisme seleksi dan penggantian guru di Sekolah Rakyat jenjang SD-SMP-SMA dilakukan secara terstruktur oleh satuan tugas nasional yang melibatkan Kemensos, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), serta panitia rekrutmen pegawai pemerintah.
“Guru yang lain tidak ada masalah, mereka menerima ketentuan yang melekat sebagai guru Sekolah Rakyat, salah satunya ya siap ditempatkan di mana saja itu,” kata Mensos. (ant/bil/ham)