Senin, 24 November 2025

PDAM Surya Sembada Kebut Pemasangan Pipa Baru di Waru, Target Distribusi Air Surabaya Utara Lebih Stabil

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Proyek pengerjaan modernisasi pipa PDAM Surya Sembada di dekat Bundaran Waru. Foto: PDAM Surya Sembada

Perumda Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya tengah mengebut pembangunan jaringan pipa baru berdiameter besar di kawasan Bundaran Waru.

Proyek ini disebut krusial untuk memperkuat distribusi air ke wilayah Surabaya bagian utara, sekaligus memodernisasi jaringan lama yang sudah berusia lebih dari satu abad.

Louis Andilun Gatu Manajer Proyek Perpipaan Operasi PDAM Surya Sembada mengatakan, jalur pipa di Jalan Ahmad Yani sudah ada sejak tahun 1908, sehingga mendesak untuk dimodernisasi. Apalagi, PDAM menargetkan ada penambahan kapasitas suplai sebesar 1.000 liter per detik.

“Dari rumah pompa kami yang baru yang Karang Pilang, yang rencana akan beroperasi sebentar lagi, 1000 liter per detik akan kami tambahkan ke Ketegan (Taman) dan Putat (Sawahan). Jadi di Waru itu kami akan memasang pipa diameter 1000 milimeter,” ujarnya saat on air di Radio Suara Surabaya, Senin (24/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa selana ini jalur pipa yang ada mengalami penyempitan. Hal itu membuat aliran air tidak optimal. Karenanya, PDAM menambah pipa baru berdiameter lebih besar agar suplai air bisa mengalir stabil.

“Awalnya itu 1.200, cuman ada penyempitan jadi 800. Nah akibat penyempitan itu kami tambahkan suntikan pipa baru diameter 1000 (milimeter),” jelasnya.

Louis Andilun Gatu (kiri) Manajer Proyek Perpipaan Operasi PDAM Surya Sembada saat on air di Radio Suara Surabaya, Senin (24/11/2025). Foto: Billy suarasurabaya.net

Dengan tambahan suplai dari pompa baru Karang Pilang, PDAM berharap tiga pompa di Ketegan dapat beroperasi penuh sehingga tekanan air menuju wilayah Surabaya Utara ikut meningkat.

Nantinya, jika seluruh rangkaian proyek berjalan sesuai rencana, distribusi air ke Surabaya bagian utara ditargetkan bisa stabil pada angka 2.850 liter per detik.

Tapi, meski bergerak cepat, Andilun mengakui bahwa pengerjaan di Bundaran Waru itu sempat terkendala kondisi tanah yang sulit diprediksi.

Setelah dilakukan penggalian, PDAM menemukan banyak sumber air bawah tanah dengan debit cukup tinggi.

“Yang belum kami prediksi adalah air di dalam tanah itu ternyata banyak. Karena lapisannya pasir berlanau, dominasi pasir. Akibatnya banyak sumber air, mata air di sana. Debitnya cukup kencang,” ungkapnya.

“Kami berlomba-lomba dengan air yang masuk ke dalam galian. Namun ada konsekuensinya ketika air itu terus kami pompa, ada material yang masuk ke situ,” lanjutnya.

PDAM, kata dia, bahkan harus berulang kali melakukan grouting atau pemadatan tanah. Namun, setiap hujan turun, lapisan tersebut kembali rusak.

Grouting kanan kiri sekelilingnya. Mampet sebentar, hujan terus hancur lagi. Kejar-kejaran sama air yang nyumber,” bebernya.

Selain itu, situasi menjadi semakin sulit saat galian mendekati rel kereta api. Karenanya, untuk memastikan keamanan dan ketepatan teknis, PDAM turut menggandeng pakar dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Adapun proyek tersebut dalam beberapa waktu belakangan juga dikeluhkan masyarakat, lantaran membuat arus lalu lintas terutama dari arah Sidoarjo makin bertambah kemacetannya.

Tapi meski menimbulkan kemacetan, kata Andilun, PDAM memastikan tidak ada rekayasa lalu lintas. “Rekayasanya kami tidak melakukan yang signifikan, cuma rambu dan penyempitan jalan. Kami berikan barrier-barrier,” ujarnya.

Dia juga memastikan telah berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan, mulai Polrestabes Surabaya, Polresta Sidoarjo, Dinas Perhubungan hingga Balai Besar.

“Semua aparat daerah sudah kami koordinasikan. Sudah,” ungkapnya.

Dia juga memastikan kalau PDAM berkomitmen menuntaskan pekerjaan ini sebelum akhir tahun, tepatnya pada pertengahan Desember mendatang.

“Target kami tanggal 15 Desember harus selesai. Kami upayakan adanya percepatan, di tanggal 10 kami bisa clear di area Waru. Sehingga tinggal pembersihan saja.”

Setelah seluruh jaringan terhubung, PDAM memastikan kualitas air bagi pelanggan di Surabaya Utara akan jauh lebih stabil tanpa penurunan tekanan pada jam-jam tertentu.

Dia juga menyampaikan permohonan maaf atas kemacetan dan gangguan yang dirasakan masyarakat selama proyek berlangsung. Ia menegaskan bahwa proyek ini merupakan investasi besar demi pelayanan air bersih yang lebih baik untuk seluruh warga Surabaya.

“Kami minta maaf akibat pekerjaan kami jadi sedikit terganggu. Jadi mohon bersabar dan jangan terburu-buru. Minta doanya biar pekerjaan kami cepat selesai,” pungkasnya. (bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 24 November 2025
30o
Kurs