
Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tetap konsisten melaksanakan meeting secara online, meski Menteri Dalam Negeri (Mendagri) kembali mengizinkan rapat di hotel dan restoran.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan, selama ini, pemkot tidak pernah menggelar rapat di hotel kecuali acara Forum Group Discussion (FGD) mengundang pemerintah daerah (pemda) lain.
“Kita mengundang dari luar kota, sehingga kalau kita adakan di hotel ya otomatis dia akan menginap di hotel Surabaya. Kalau internal pemerintah kota dan rapat-rapat untuk mengambil keputusan tidak pernah kita lakukan di hotel,” bebernya, Jumat (6/6/2025).
Usai kelonggaran kebijakan efisiensi yang dilontarkan Tito Karnavian Mendagri, Eri mengaku hanya memanfaatkan hal itu untuk kepentingan banyak pihak.
“Kemarin kita longgarkan, seperti (acara Surabaya sebagai tuan rumah) APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia). Kita longgarkan karena yang tadi saya sampaikan bahwa ketika saya bergerak itu intinya adalah kembaliku berapa? Itu yang saya anggap sebagai efisiensi,” katanya.
Menurutnya, efisiensi bukan berarti memangkas semua anggaran, tapi memastikan biaya yang dikeluarkan, sanggup menghidupkan kembali perekonomian kota.
“Apa maksudnya kembali? Saya harus hitung pergerakan ekonomi, saya harus hitung hotel yang terpakai, saya harus hitung UMKM yang bisa bergerak, maka di situlah yang namanya efisiensi. Dari dulu saya longgarkan pokoknya keluarkan uang diganti (dengan perekonomian), wargaku (tumbuh) saya longgarkan,” paparnya.
Sementara untuk rapat jajaran pemkot, dia kembali menegaskan cukup melalui daring. Selain mengefisiensi anggaran, metode itu sekaligus untuk efektifitas kinerja dengan digitalisasi.
“Waktunya sudah habis karena (dinas) kan harus konsentrasi (pelayanan di lapangan). Maka saya perintahkan, kalau Dinas Kesehatan lagi di lapangan, Satpol PP lagi di lapangan, rapatnya ya sudah lewat zoom (online meeting) tapi di lapangan,” ucapnya.
Selain daring, rapat tatap muka yang penting, hanya digelar di Balai Kota Surabaya. “Kalau diperlukan dan terpaksa memang harus datang itu hanya yang ada di Balai Kota Surabaya,” tandasnya.
Diketahui, Tito Karnavian Mendagri memberi lampu hijau ke seluruh pemerintah daerah, boleh kembali menggelar ragam kegiatan hingga rapat di hotel dan restoran. Alasannya, pelaku usaha itu harus tetap hidup. (lta/bil/ipg)
View this post on Instagram