Sebuah serangan pengeboman bunuh diri di Islamabad ibu kota Pakistan pada Selasa (11/11/2025), menewaskan 12 orang. Insiden ini menandai lonjakan kekerasan militan yang membuat Khawaja Muhammad Asif Menteri Pertahanan Pakistan menyatakan bahwa negara itu berada dalam “keadaan perang”.
Dilansir dari Reuters pada Rabu (12/11/2025), Pemerintah Pakistan menuduh Afghanistan berada di balik serangan tersebut, sebuah klaim yang dibantah keras oleh Kabul.
Islamabad memperingatkan akan melakukan tindakan tegas jika pihak berwenang Afghanistan gagal mengendalikan militan yang dituduh bertanggung jawab atas aksi itu.
“Kita sedang menghadapi kondisi perang. Serangan di Islamabad adalah pesan dari Kabul dan menjadi tanggung jawab mereka,” kata Asif, menekankan bahwa ini adalah serangan pertama terhadap warga sipil di ibu kota dalam satu dekade.
BACA JUGA: India Tingkatkan Keamanan di Wilayah Perbatasan Pascaledakan di New Delhi
Ketegangan di kawasan ini meningkat sejak beberapa bulan terakhir. Pakistan sebelumnya terlibat konfrontasi dengan India, termasuk perang singkat selama empat hari pada Mei, serta serangan udara di wilayah Afghanistan bulan lalu sebagai respons terhadap dugaan keberadaan militan Pakistan di sana. Meski perundingan damai di perbatasan gagal, ketegangan terus membayangi hubungan Islamabad-Kabul.
Kelompok militan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), yang biasanya menargetkan pasukan keamanan, membantah terlibat dalam serangan kali ini.
Menurut data Armed Conflict Location and Event, serangan terhadap warga sipil di Islamabad belum pernah terjadi dalam sepuluh tahun terakhir.
Mohsin Naqvi Menteri Dalam Negeri Pakistan menegaskan, penyerang memiliki koneksi dengan pihak-pihak di Afghanistan dan pihak berwenang kini menyelidiki jaringan pendukung mereka.
“Jika Afghanistan gagal menghentikan para teroris ini, kami tidak punya pilihan lain selain menghadapi mereka,” ujar Naqvi.
India menolak tuduhan Pakistan, menyebutnya sebagai klaim “tak berdasar”, sementara pemerintahan Taliban di Kabul menyatakan berduka dan mengutuk keras serangan tersebut. Kabul menegaskan wilayahnya tidak digunakan untuk menyerang negara lain.
Serangan di Islamabad terjadi sehari setelah ledakan di ibu kota India yang menewaskan delapan orang, memicu kekhawatiran tentang potensi eskalasi serangan lintas negara.
“Target-target ini jelas dimaksudkan untuk menimbulkan kepanikan di masyarakat,” kata Muhammad Saeed seorang pensiunan jenderal.
Ia menambahkan bahwa dukungan dari negara tertentu dan adanya wilayah aman di negara lain memberi para teroris keuntungan strategis. (saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
