Polisi Periksa Mitra dan Yayasan MBG di Jakarta Terkait Dugaan Penggelapan Dana Rp975 Juta

Pihak kepolisian memeriksa mitra dapur dan Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) berinisial MBN terkait dugaan penggelapan dana operasional senilai Rp975.375.000, yang terjadi di Kalibata, Jakarta Selatan.

“Pelapor (MBN) dan korban (Ira) diperiksa hari ini di Polres Jaksel,” kata Danna Harly, kuasa hukum Ira, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (18/4/2025), seperti dilansir Antara.

Pemeriksaan terhadap keduanya dilakukan sebagai saksi dalam kasus dugaan penggelapan dana operasional dapur MBG, Jumat hari ini.

Danna menjelaskan, kliennya, Ira, sempat bekerja sama dengan pihak yayasan dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalibata sebagai mitra penyedia makanan dalam Program MBG sejak Februari hingga Maret 2025.

Selama periode itu, Ira telah memasak dan mendistribusikan sekitar 65.025 porsi makanan yang terbagi dalam dua tahap.

Dalam kontrak kerja sama yang disepakati, harga per porsi makanan senilai Rp15.000. Namun, di tengah pelaksanaan, pihak yayasan sepihak mengubah sebagian harga menjadi Rp13.000 per porsi. Menurut Danna, perubahan harga ini sudah diketahui pihak yayasan sejak Desember 2024, sebelum kontrak diteken.

Masalah muncul saat pencairan pembayaran tahap kedua tidak kunjung dilakukan. Ira mengaku tidak menerima pembayaran sama sekali untuk tahap tersebut. Selain itu, pihak SPPG dinilai tidak terbuka dalam menjelaskan kejelasan pembayaran, sehingga menimbulkan kerugian besar bagi Ira sebagai mitra pelaksana.

Karena tidak ada kejelasan, Ira memutuskan mengakhiri kemitraan dengan Program MBG di Kalibata dan melaporkan dugaan penggelapan tersebut ke kepolisian.

Laporan tersebut teregistrasi dalam laporan polisi Nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA, tertanggal Kamis (10/4/2025) pukul 14.11 WIB.

Sebelumnya, dapur MBG Kalibata sempat berhenti beroperasi sejak akhir Maret 2025. Namun, pada Kamis (17/4/2025) kemarin, kegiatan distribusi makanan kembali berjalan dan menyasar sejumlah sekolah di kawasan Jakarta Selatan.

Meski kegiatan sudah kembali berjalan dan sempat dilakukan mediasi, menurut Kompol Nurma Dewi Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, laporan polisi terkait kasus ini masih tetap diproses.

“Belum dicabut, untuk saat ini belum, masih berjalan,” ujar Nurma saat dikonfirmasi. (ant/dra/bil/ipg)