Kamis, 7 Agustus 2025

Siswi SMANISDA Raih Penghargaan dari Gubernur Jatim dalam Hardiknas, setelah Lolos Asia Girls Campaign

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur dan Emil Elestianto Dardak memberikan penghargaan siswa berprestasi “Asian Girls Campaign” kepada Azka Rectaversa Almadira Siswa SMAN 1 Sidoarjo di Gedung Grahadi, Surabaya, pada Jumat (2/5/2025). Foto: Eddy Prastyo suarasurabaya.net

Azkarana Rectaversa Almadira siswi kelas XI-9 SMA Negeri 1 Sidoarjo (SMANISDA) mendapat penghargaan siswi berprestasi dari Gubernur Jawa Timur dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Jumat (2/5/2025).

Azkarana mendapat penghargaan oleh Pemerintah Provinsi Jatim, setelah sebelumnya menjadi satu-satunya siswi Indonesia yang tahun ini lolos dalam ajang Asia Girls Campaign dan akan diskusi dengan siswi dari negara lainnya di Taiwan pada Juli 2025 mendatang.

“Asian Girls Campaign ini seperti scholarship untuk anak-anak muda, khususnya wanita dari seluruh Asia. Ini membuat proyek yang ada hubungannya sama Sustainable Development Goals (SDGs),” katanya Azkarana.

Perempuan asal Sidoarjo itu, berhasil lolos setelah membuat program pemberdayaan untuk anak jalanan di Surabaya lewat gerakan literasi. Dalam hal ini, ia juga bekerja sama dengan Save Street Child Surabaya sebuah komunitas yang menampung anak-anak jalanan di Surabaya.

Ia mengaku resah melihat pendidikan anak-anak jalanan. Oleh karena itu, ia ingin membantu mereka secara berkelanjutan.

“Karena saya merasa keterbatasan literasi mereka itu bukan dalam bentuk buku saja, tapi juga dalam bentuk support literasinya. Misalkan, anak-anak SD untuk mencari unsur tokoh protagonis, antagonis, itu kadang masih susah, mendapat kesimpulan juga kadang masih susah,” jabarnya.

Dalam program gagasannya nanti, selain membaca, ia juga akan membiasakan anak-anak komunikasi dua arah dengan bercerita hasil dari bacaanya. Sehingga, pemahaman akan semakin dalam.

Melalui program yang dijalankan secara berkelanjutan itu, ia yakin literasi anak-anak jalanan akan meningkat. Aspek keberlanjutan itu, lanjut dia, diupayakan lewat metode kolaborasi pentahelix melibatkan pemerintahan, dunia usaha, komunitas, media, dan perguruan tinggi.

“Kalau dilakukan secara rutin, ini akan mengasah mereka, karena literasi ini kan bukan sesuatu yang bisa diukur dalam setahun-dua tahun. Jadi dampak dan prosesnya itu dalam jangka panjang,” tuturnya.

Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mengatakan bahwa pendidikan merupakan hal penting yang harus terus didorong agar semakin merata dan berkualitas.

“Ini menjamin setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi atau geografis mereka,” ujarnya.

Komitmen dalam mewujudkan pendidikan bermutu itu, kata dia, juga selaras dengan tema Hardiknas 2025 yang diusung Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), yakni “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua”.

“Cerminan komitmen kuat dari pemerintah Indonesia untuk membangun sistem pendidikan yang berkualitas, merata dan dapat diakses oleh seluruh warga negara, tanpa terkecuali,” katanya.

Untuk menjaga upaya tersebut, ia juga mengingatkan pentingnya kerja sama dengan semua pihak, mulai dari pemerintah, guru, murid, orang tua, media massa hingga dunia usaha.

“Tentu perlu dukungan dan partisipasi semua pihak agar pendidikan sebagai layanan publik, dapat berperan mengantarkan anak-anak menjadi generasi yang hebat dan kuat,” pungkasnya.(ris/wld/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Kamis, 7 Agustus 2025
32o
Kurs